18.6 C
New York
Monday, April 29, 2024

Menyamar Jadi Gelandangan, Polisi Tembak Keponakan Pembunuh Paman

Medan | MISTAR.ID Meski berpura-pura menjadi gelandangan, Firman (38) pelaku pembunuhan yang menghilangkan nyawa pamannya, akhirnya diringkus dan ditembak polisi di Jalan Mandala By Pass, Kecamatan Medan Tembung.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto, saat memaparkan tersangka Firman, Selasa (3/12/19), kepada wartawan menuturkan, pemicu persoalan tersangka menusuk pamannya Ahmad Darabi (46), berawal malam itu tersangka meminta sejumlah uang kepada ibunya untuk membeli anti nyamuk (lotion).

Saat itu, ibu tersangka memberinya uang Rp1.500. Merasa kurang, tersangka, kemudian mengamuk kepada sang ibu. Ibu yang ketakutan, lantas menelpon adiknya Ahmad Darabi (korban).

Mendengar itu, korban bersama istrinya datang ke rumah ibu pelaku. Di rumah itu, korban menemui pelaku, yang tak lain keponakannya sendiri. Ketika ibu pelaku dan istri korban duduk di luar rumah–di ruangan tamu– korban memarahi dan menasehati sembari menepuk pipi keponakannya itu.

Tak senang dimarahi, paman dan keponakan itu terlibat cekcok mulut hingga pelaku mengambil Keris dari atas loteng rumah. Kemudian Firman mengejar hingga menusukkan keris itu ke dada pamannya.

Seketika, korban roboh bersimbah darah. Melihat itu, lantas pelaku lari keluar rumah menemui ibunya sembari mengatakan,”Adik mu sudah saya bunuh”. Selanjutnya pelaku kabur melarikan diri.

Akibat peristiwa itu, warga sekitar langsung memadati rumah pelaku dan akhirnya kasus itu dilaporkan keluarga korban ke Polsek Medan Timur.
“Setelah tiga hari melakukan pencarian, tersangka kita ringkus di Jalan Mandala By Pass, Kecamatan Medan Tembung. Kepada polisi tersangka mengakui perbuatannya sesuai bukti fakta yang dikumpulkan,” tutur Dadang saat memaparkan tersangka dan barang bukti di Mapolrestabes Medan.

Lebih lanjut dikatakan Dadang, tersangka diringkus tiga hari pasca peristiwa pembunuhan itu tepatnya Senin (2/12/19). Ketika ditanya apakah pelaku sebelumnya mempunyai rasa dendam terhadap korban, Dadang mengatakan hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan fakta adakah tersangka mempunyai dendam.

“Tersangka diringkus tiga hari pasca kejadian saat menyamar jadi gelandangan. Tersangka melakukannya dengan tiba-tiba (spontan) karena tidak terima dimarahi dan ditepuk oleh korban. Terhadap tersangka terpaksa dilakukan tindakan terukur dengan melumpuhkan kaki kanannya ,” pungkas Dadang.

Reporter: Hendra Tanjung
Editor: Luhut Simanjuntak

Related Articles

Latest Articles