Pada tahun 1989, Dahlan menjadi asisten dosen di Fakultas Hukum USU dan berhenti pada tahun 1992, karena mencoba tes seleksi calon hakim untuk mewujudkan keinginan sang ayah.
Dengan kegigihannya, Dahlan pun berhasil lulus seleksi Hakim Peradilan Umum Angkatan VI tahun 1992.
Lalu, Dahlan melanjutkan pendidikan calon hakim (Cakim) sekaligus Latihan Dasar Kemiliteran (Latsarmil) sejak Desember 1992 hingga April 1993 di Jakarta.
Saat itu, suami Jusnelli itu menjadi Cakim di Pengadilan Negeri (PN) Binjai, Sumut, pada tahun 1993. Perjuangannya hingga menjadi seorang hakim pun tidaklah mudah.
Baca Juga: PN Medan Kabulkan Prapid Kasus Dugaan Penipuan dan Penggelapan
Sejak diangkat menjadi hakim di tahun 1996, Dahlan pertama kali bertugas di PN Tanjung Balai, Sumut. Pada tahun 2000, Dahlan dipindahtugaskan menjadi hakim di PN Kabanjahe, Sumut.
Meskipun telah diangkat menjadi hakim, Dahlan tetap berkomitmen menambah pengetahuannya tentang hukum dan memutuskan untuk melanjutkan program Magister Hukumnya di USU pada tahun akademik 2005–2006.
Namun, pada tahun 2006, ayah dari Dandy Rizkian Tarigan SH, Dita Wahyuni Tarigan SKed dan Dibya Fadlan Tarigan itu, dimutasi menjadi hakim pada PN Pamekasan, Jawa Timur (Jatim).
