11.6 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Kuasa Hukum Remaja yang Tewas Tertembak Minta Usut Tuntas Perkara

Medan, MISTAR.ID

Pihak keluarga remaja asal Belawan RF (17) yang dinyatakan meninggal dunia usai diduga tertembak oknum polisi meminta agar kasus tersebut dapat diusut tuntas.

Tim Kuasa Hukum korban, Summarson Giawa saat ditemui di RS Bhayangkara TK II Medan mengatakan hasil mediasi dengan Kapolres Pelabuhan Belawan, didapati kesepakatan agar jenazah segera diautopsi sebagai langkah awal pengusutan perkara.

“Pertama, proses setelah meninggalnya RF memang cukup dramatis. Sampai dari pihak keluarga disuruh buat surat pernyataan agar tidak menuntut pihak kepolisian ke depannya. Tapi, setelah koordinasi, ternyata kita sepemahaman dengan Kapolres. Jika ini dilakukan oleh oknum polisi, maka diusut dengan tuntas,” ujarnya, Kamis (18/1/24) dinihari.

“Nah salah satu caranya pengusutannya, mau tidak mau kita harus autopsi untuk menemukan apa penyebab kematiannya. Karena dalam beberapa isu beredar di masyarakat Almarhum meninggal karena luka tusuk. Tapi, sudah dibantah keluarga bukan luka tusuk, tapi luka tembak. Jadi inilah sesuai dengan instruksi Kapolres, kami sependapat, inilah komitmen hukum dari Kapolres,” tambahnya.

Baca juga: Remaja Belawan Tewas Diduga Tertembak Polisi, Malam Ini RS Bhayangkara Dijaga Ketat

Giawa juga menegaskan meminta pihak kepolisian biar mengusut perkara tersebut hingga tuntas agar pelaku bisa diketahui dan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

“Sekarang harapan keluarga dan kuasa hukum untuk perkara ini mohon dilakukan penyelidikan, penyidikan secara terang benderang. Jangan sampai ditutupi siapa yang jadi pelaku. Mohon diberikan hukuman dan tindakan tegas. Nanti kami buat laporan setelah pemakaman,” tegasnya.

Dirinya juga menanggapi terkait sempat terjadinya cekcok antara pihak kepolisian dan pihak keluarga yang ingin membawa jenazah ke rumah duka secepat mungkin tanpa adanya autopsi.

“Sebenarnya tadi itu hanya permasalahan miskomunikasi saja, karena keluarga dibalut kesedihan yang emosional, ditambah lagi dengan penyampaian dari petugas kepada itu tidak tepat. Itu sebenarnya jadi miskomunikasi,” pungkasnya. (Iqbal/hm20)

Related Articles

Latest Articles