12 C
New York
Monday, May 13, 2024

Kecelakaan Proyek Drainase di Medan Janggal, Crane Menghilang, Kapolsek Patumbak: Tanya Kasat Reskrim

Medan, MISTAR.ID

Kasus kecelakaan proyek pembangunan drainase di Jalan Selamat Ujung, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, masih penuh tanda tanya.

Pasalnya, crane (alat derek) yang patah dan mengakibatkan pekerjanya meninggal dunia menghilang dari lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP), tidak lama setelah peristiwa itu.

Ditanya terkait keberadaan crane itu, Kapolsek Patumbak, Kompol Faidir Chaniago yang menangani kasus dimaksud terkesan buang badan.

Baca juga: Polisi Lakukan Pendalaman Penyelidikan Kecelakaan di Area Proyek Drainase Medan

Faidir justru mengatakan, jika hal tersebut ditanyakan saja ke Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Muchtar.

“Coba koordinasikan saja dengan Kasat Reskrim,” kata Faidir kepada mistar.id, Kamis (26/10/23).

Perwira menengah (Pamen) berpangkat Komisaris Polisi berdalih, jika kasus kecelakaan proyek drainase itu telah diambil alih oleh Satuan Reskrim Polrestabes Medan.

“Tanya ke Kasat Reskrim saja, kasusnya sudah diambil alih Polrestabes,” tegasnya.

Baca juga: Polsek Patumbak Diduga Senyapkan Kecelakaan Proyek Drainase, Kapolsek Memilih Bungkam

Sebelumnya, Faidir membenarkan hilangnya crane tersebut. Menurutnya, pada Kamis 5 Oktober lalu, crane yang patah dan mengakibatkan korban meninggal dunia tidak terlihat di lokasi.

“Alat crane kita lihat di TKP sudah tidak ada lagi. Mungkin entah ditaruh dimana makanya kita cari dulu,” tuturnya.

Kala itu, Faidir juga membantah jika salah satu alat bukti dalam perkara tersebut menghilang. Ia beranggapan, alat tersebut hanya sebatas diamankan saja. “Bukan hilang, mungkin diamankan disimpan dulu,” tegasnya.

Perlu untuk diketahui, kecelakaan dalam proses pembangunan drainase milik Pemko Medan itu terjadi pada Rabu 4 Oktober 2023 lalu.

Baca juga: Proyek Drainase Medan Telan Korban Jiwa, Polisi Segera Periksa Mandor

Akibatnya, salah seorang pekerja sekaligus sopir crane berinisial DL (40) warga Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, dinyatakan meninggal dunia saat menuju Rumah Sakit (RS). Sementara 3 orang pekerja lainnya alami luka-luka.

Rani (30) yang merupakan warga sekitar menyebut, kejadian tersebut berawal dari adanya suara keras dari sekitar lokasi pengerjaan proyek drainase.

“Drainase atau parit sekitar sini kan lagi diperbaiki. Tiba-tiba ada suara keras, setelah dicek ada orang yang tertimpa begitu. Korban langsung dilarikan ke RS,” kata Rani, pada Kamis (5/10/23) sore.

Pantauan mistar.id di lokasi, aktivitas pengerjaan drainaseterlihat sudah diberhentikan sementara waktu. Selain itu, terlihat juga telah terpasang garis polisi (police line). (matius/hm16)

 

 

 

Related Articles

Latest Articles