Kecelakaan Bus di Padang Panjang, Simak Pernyataan Humas PT ALS di Medan


Humas PT ALS, Alwi Matondang saat ditemui di kantornya. (f:susan/mistar)
Medan, MISTAR.ID
PT Antar Lintas Sumatera (ALS) menyatakan bus yang mengalami kecelakaan tragis di Padang Panjang, Sumatera Barat, pada Selasa (6/5/2025) pagi, dalam kondisi layak jalan.
“Bus itu layak jalan, dan baru kita beli kebetulan. Kalau beroperasi baru lebih kurang di bulan April tahun ini,” ujar Humas PT ALS, Alwi Matondang saat diwawancarai di Medan, Kamis (8/5/2025).
Alwi menjelaskan, setiap armada bus ALS wajib menjalani pemeriksaan menyeluruh ketika tiba di Medan. Pemeriksaan meliputi seluruh aspek teknis kendaraan demi memastikan kelayakan jalan.
“Kalau belum kita servis, belum kita berangkatkan. Siap operasi, baru kita jalankan. Bus itu sudah layak jalan,” ucapnya.
Mengenai dugaan penyebab kecelakaan, Alwi mengatakan, pihaknya belum dapat menyimpulkan apakah rem blong atau faktor lainnya.
“Belum bisa kita pastikan, masih kita nunggu hasil investigasi di lapangan,” tuturnya.
Pasca tragedi itu, kata Alwi, pihaknya memprioritaskan pengantaran korban meninggal dunia sampai ke rumah duka, dan memberikan perawatan terbaik bagi korban luka di rumah sakit.
Ia juga menyampaikan, PT ALS telah berkoordinasi dengan Jasa Raharja sejak hari kejadian, serta akan memberikan santunan tambahan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap para korban.
“Insya Allah kita akan memberikan santunan di luar dari santunan Jasa Raharja. Itu sudah kewajiban dan tanggung jawab kita. Kita mengantarkan penumpang yang meninggal sampai ke rumah duka,” ujarnya.
Baca Juga: Tiga Korban Laka Bus ALS Asal Sipolha Dimakamkan Terpisah, Suasana Duka Menyelimuti Kampung Halaman
Sementara, dua sopir dan dua kernet bus masih dirawat di rumah sakit di Padang. Keduanya, kata Alwi, adalah sopir berpengalaman, dengan masa kerja masing-masing lebih dari 10 dan 20 tahun.
“Kalau pergantiannya (nyetir) biasanya sekali 6 jam. Indikasi kelelahan nggak ada,” katanya.
Alwi menyebut, saat kejadian, bus berkapasitas 38 orang itu membawa 35 penumpang di dalamnya. Kecelakaan, pada 6 Mei 2025 pukul 09.00 WIB, itu merenggut 12 nyawa.
“Warga Medan satu, Deli Serdang satu. Selebihnya lima Simalungun, satu Balige. Yang warga Bekasi dibawa ke Padangsidimpuan, dan ada satu warga Jawa,” tuturnya. (susan/hm27)