10.4 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Kasus Pemerkosaan Siswi SD di Medan, Ibu Korban Dilaporkan Balik ke Poldasu

Medan, MISTAR.ID
I, ibu terduga korban pemerkosaan di Kota Medan dilaporkan balik ke Polda Sumatera Utara pada April 20222 atas kasus pencemaran nama baik.

Hal tersebut sampaikan Marudut Simanjuntak kuasa hukum terlapor pada Jumat (9/9/22). Sebelumnya I menemui pengacara Hotman Paris untuk mengadukan kasus pemerkosaan anaknya yang masih berusia 10 tahun.

I mengatakan anaknya diperkosa oleh kepala sekolah, penjaga keamanan hingga tukang sapu di lingkungan sekolah.

Menurut I, ia telah melaporkan kasus tersebut ke Polrestabes medan pada 10 September 2021. Namun hingga saat ini, kasus tersebut berhenti dan polisi masih belum menetapkan tersangka.

Baca juga:Guru Bejat Cabuli 45 Siswi SMP di Batang, Polisi: Ada Kelainan Seksual

Terkait hal tersebut Marudut menyebut berdasarkan fakta yang ada, pemerkosaan yang dialami oleh siswi SD berusia 10 tahun oleh kepala sekolah hingga tukang sapu itu tidak pernah terjadi.

“Kita pastikan kejadian itu tidak ada. Kita punya saksi yang meyakinkan itu tidak ada,” ujar Marudut Simanjuntak pada Jumat (9/9/22) sore.

Menurut Marudut, I malah memiliki latar belakang dari laporan polisi yakni minta pengurangan uang sekolah.
“Pihak sekolah mengizinkan bahkan sudah direstui untuk pengurangan sekolah tapi diminta kewajiban-kewajiban, tunggakan-tunggakan sebelumnya, dibayar lah. Dia ini tak bisa memenuhi kewajiban itu. Lantas, muncul lah laporan polisi ini. Itu ceritanya,” katanya.

I pun dilaporkan atas dugaan pencemaran nama baik dan penyebaran berita bohong. Namun karena perkara pokok masih berjalan, maka perkara pencemaran nama baik tak bisa didahulukan.

“Biar aja perkara pokoknya selesai. Berharap ini bisa selesai. Supaya dihentikan. Kita gas dia. Kita minta pertanggungjawaban dia soal berita bohong itu,” tutur dia.

Polisi belum tetapkan tersangka Sementara itu Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan penanganan kasus yang dilaporkan I masih berproses.

Menurutnya penyidik sudah dua kali melakukan pra rekontruksi di sekolah yang disebut menjadi TKP pemerkosaan. Saksi yang diperiksa adalah petugas kebersihan dan juga para guru termasuk kepala sekolah.

Baca juga:Pria Bejat Warga Lubuk Pakam Ini Cabuli Adik Menantunya yang Masih di Bawah Umur

“Saksi-saksi pihak sekolah, petugas kebersihan, dan guru-guru, termasuk kepala sekolah sudah kita ambil keterangan. Kita masih melengkapi pemeriksaan dan alat bukti yang lain,” kata Hadi, saat dikonfirmasi melalui aplikasi percakapan WhatsApp, Rabu (7/9/22) siang.

Ia juga menyebut ada dua terlapor yakni tukang sapu dan penjaga sekolah.

Hingga saat ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. Menurutnya pihak kepolisian tak ada kendala. Namun ia menyebut keterangan pelapor kerap berubah-ubah.

“Kendala tidak ada. Penyidik tidak temukan kendala, tapi ada beberapa keterangan yang selalu berubah-ubah dari pelapor. Pasti penyidik harus mendalami keterangan A begini, keterangan B didalami. Besoknya ada lagi penyidik mendalami. Tidak fokus hanya satu keterangan. Utuh gitu. Kepsek sudah dimintai keterangan,” ujarnya.

Sementara itu Kapolda Sumut, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan korban pernah mengalami pelecehan seksual oleh ayahnya.

Saat ini kasus tersebut masih di proses di pengadilan.
“Tetapi latar belakang si anak juga menjadi bahan, dia yang masih kita dalami. Jadi, dia juga sempat mengalami masalah seperti itu, yang sama,” kata Panca, Kamis (8/9/22).

Sebelumnya diberitakan, akun Instagram pengacara Hotman Paris, @hotmanparisofficial, mengunggah video seorang perempuan mengadukan kasus dugaan pemerkosaan yang dialami anaknya di sekolah.

Di video itu, Hotman mengatakan perempuan berinisial I datang dari Medan mengadukan kepadanya tentang kasus yang terjadi pada 2021. Dia menyebut ada satu kasus baru yang mengharukan.

“Inilah anak kecil cewek umur 10 tahun yang diduga diperkosa oleh berbagai orang. Oleh oknum pimpinan sekolah, pimpinan administrasi, bahkan tukang sapu dari sekolah tersebut ikut diduga memerkosa anak kecil ini dan ibunya datang dari Medan, peristiwanya di Medan,” kata Hotman.

Ibu korban, I bercerita anaknya diberi serbuk putih oleh tukang sapu dan dipaksa meminumnya. Mulut korban kemudian dilakban dan kakinya diikat.

“Setelah itu digendong, dibawa ke gudang. Saat di gudang, tukang sapunya berhenti di depan gudang. Keluar kepala sekolah dari gudang. Kepala sekolah jaga gudang. Si tukang sapu masuk ke gudang, letakkan anak tadi ke atas meja di dalam gudang. Setelah itu tukang sapu keluar jaga gudang sama kepala sekolah tadi. Pimpinan sekolah masuk dan akhirnya terjadi pelecehan,” kata I. (kompas/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles