Diduga Memeras Pengusaha Biliar, Anggota DPRD Medan Diperiksa Polda Sumut

Gedung Polda Sumut (f:ist/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Anggota DPRD Medan, Salomo Tabah Ronal Pardede, diperiksa Subdit III Jatanras, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Utara (Polda Sumut), terkait dugaan pemerasan terhadap sejumlah pengusaha biliar.
Kasubdit III Jatanras Ditkrimum Polda Sumut, Kompol Jama Kita Purba, menyampaikan Salomo telah diperiksa dalam satu Laporan Polisi (LP). Sementara itu, dua LP lainnya masih dalam proses penjadwalan pemeriksaan.
“Dia (Salomo - red) sudah diwawancarai untuk satu laporan,” ujar Jama singkat, Rabu (28/5/2025).
Salomo, yang juga merupakan anggota Komisi C DPRD Medan, dilaporkan atas dugaan pemerasan berkedok penagihan pajak kepada para pemilik usaha biliar di Kota Medan.
Salah satu pelapor adalah Andryan usia 24 tahun, pemilik usaha Xana Billiard - Cafe. Menurut Andryan, kasus ini bermula pada Februari 2025 ketika dirinya menerima informasi bahwa beberapa anggota DPRD Medan dari Komisi C akan melakukan kunjungan kerja untuk mengecek izin dan pembayaran pajak usahanya.
Padahal, menurut Andryan, pihaknya telah membayar pajak sebesar Rp1,5 juta per bulan. Namun Salomo menyebut jumlah tersebut terlalu kecil. Ia kemudian diduga menanyakan omzet dan keuntungan bulanan usaha tersebut.
“Salomo (Ketua Komisi C) datang bersama beberapa anggota dewan. Kami sudah bayar pajak Rp1,5 juta per bulan, tapi mereka bilang itu terlalu kecil,” kata Andryan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (2/5/2025).
Setelah itu, Salomo diduga meminta Andryan untuk memberikan uang sebesar Rp4 juta setiap bulan. Jika tidak dipenuhi, usaha biliar tersebut terancam akan ditutup.
Karena takut, Andryan mengaku menyetorkan uang tunai sebesar Rp4 juta pada Februari. Setoran kemudian berlanjut hingga April 2025, melalui staf dari Salomo.
Namun pada April, permintaan setoran diduga meningkat. Merasa keberatan, Andryan akhirnya melapor ke Polda Sumut bersama beberapa pengusaha biliar lainnya.
“Bulan April mereka malah minta tambah. Kami sudah nggak mampu bayar, jadi kami (beberapa pengusaha biliar) memutuskan membuat laporan ke Polda Sumut,” ujarnya. (matius/hm17)
PREVIOUS ARTICLE
Terapis Bunga Yana Tewas, Dua Pelaku Ditembak Polisi