Medan, MISTAR.ID
Oknum personil Samapta Polres Pelabuhan Belawan, Aipda Roni Syahputra dituntut mati karena melakukan tindakan pelecehan seksual disertai penganiayaan hingga menyebabkan dua wanita muda meninggal dunia.
Tuntutan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Belawan Bastian, Senin (6/9/21), pukul 18.00 WIB menyebutkan bahwa terdakwa sebagai aparatur hukum justru melanggar hukum, terlebih dari dua korban satu diantaranya masih di bawah umur.
Disebutkan bahwa terdakwa melanggar Pasal 340, di mana dalam hal ini Riska Fitria dan Ac (13) menjadi korban nafsu oleh terdakwa.
Baca Juga:Poldasu Tegaskan, Oknum Polisi yang Membunuh 2 Wanita Akan Terima Hukuman Berat
Usai membacakan tuntutan, terdakwa melalui penasehat hukumnya mengajukan pledoi. Setelah itu, majelis hakim yang diketuai Hendra Sutardodo menunda persidangan pekan depan.
Sementara itu, tim JPU Kejari Belawan, saat dikonfirmasi terkesan menghindar. Para jaksa Belawan meminta agar para awak media datang ke Kantor Kejari Belawan untuk konfirmasi.
Dari pantauan wartawan tampak keluarga dari Aipda Roni Syahputra menangis ketika tuntutan mati dibacakan, bahkan seusai sidang keluarga korban langsung bergegas meninggalkan gedung pengadilan.
Sebelumnya, mayat Riska ditemukan di pinggir Jalisum Lingkungan Pasiran, Kelurahan Simpang Tiga Pekan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) pada Senin (22/2/21) sekira pukul 01.50 WIB lalu.
Selain Riska, sesosok mayat perempuan tanpa identitas lainnya ditemukan petugas kebersihan Kecamatan Medan Barat, Jalan Budi Kemasyarakatan Lingkungan 24, Kelurahan Pulo Brayan Kota, Kecamatan Medan Barat, Senin (22/2/21) pagi. Setelah melakukan penyelidikan mendalam, Polda Sumut menangkap pelaku yang merupakan oknum yang bertugas di Polres Pelabuhan Belawan. (amsal/hm14)
