Zurich: Pebisnis Indonesia Anggap Krisis Utang Risiko Tertinggi 2022
zurich pebisnis indonesia anggap krisis utang risiko tertinggi 2022
Sebagaimana keterangan resmi Zurich di Jakarta, Rabu, hasil survei menyebutkan konflik antarnegara dan kontestasi geopolitik sumber daya strategis (risiko terkait geopolitik), dan ketimpangan layanan digital (risiko teknologi) masuk ke dalam lima risiko terbesar bagi para pemimpin bisnis di Indonesia.
Bahkan, konflik antarnegara dan inflasi yang cepat berada di peringkat kedua dalam daftar.
Baca juga:Realisasi Dana Pemulihan Ekonomi Indonesia Capai Rp70,37 T
Chief Risk Officer Zurich Indonesia Wayan Pariama mengatakan hasil survei tahun ini cukup berbeda dibandingkan dengan tahun lalu, khususnya di bidang ketimpangan digital, yang mana pada survei tahun lalu kategori digital tidak muncul sebagai kategori teratas.
Dengan demikian, korelasi antara ekonomi, geopolitik, dan teknologi mendominasi risiko di antara para pemimpin bisnis di Indonesia, di saat mereka berupaya mengatasi kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi, serta mengintensifkan hubungan antarnegara dan transformasi digital yang cepat di seluruh sektor bisnis.
Selanjutnya, penelitian ini juga menyimpulkan dampak inflasi yang cepat, krisis utang, dan krisis biaya hidup merupakan ancaman terbesar untuk melakukan bisnis di negara-negara anggota G20 pada dua tahun ke depan.
“Sebagai perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia, Zurich selalu berusaha untuk memainkan peran besar untuk melindungi masyarakat dan bisnis dari risiko dan meningkatkan ketahanan mereka,” ujar Wayan Pariama.
Hasil survei ini didasarkan pada respons terhadap lebih dari 12.000 pemimpin bisnis dari 122 negara yang dilakukan antara April dan Agustus 2022, yang diterbitkan menjelang COP27 di Mesir dan KTT G20 di Bali, November 2022. (antara/hm06)