12 C
New York
Monday, May 13, 2024

Sepanjang 2021, Aktivitas Perdagangan Saham Naik Lebih 45 Persen

Medan, MISTAR.ID

Perdagangan Saham tahun 2021 yang di tutup pada Kamis 30 Desember 2021  oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI) Airlangga Hartarto tercatat menorehkan sejumlah pencapaian yang positif.

Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono melalui Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumut, Muhammad Pintor Nasution mengatakan meski masih dihadapkan pada situasi Pandemi Covid-19, Aktivitas pasar modal sepanjang tahun 2021 bertumbuh secara positif.

Hal ini tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang telah mencapai level 6.600,68 pada tanggal 29 Desember 2021. Atau meningkat 10,4 persen dari posisi Desember 2021. Pertumbuhan IHSG tersebut bahkan sempat menembus rekor baru, yakni di level 6.723,39 pada 22 November 2021, melampaui IHSG sebelum terjadinya pandemi.

Baca juga:IHSG Ditutup Melemah Dipimpin Aksi Jual Saham Teknologi

Selain itu, tercatat kapitalisasi pasar pada 29 Desember 2021 mencapai Rp8.277 triliun atau naik hampir 18 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2020 yakni Rp 6.970 triliun.

“Sementara itu, aktivitas perdagangan turut membukukan kenaikan yang signifikan daripada akhir tahun lalu. Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) tercatat di angka Rp 13,39 triliun atau naik lebih dari 45 persen daripada posisi akhir tahun lalu yakni Rp9,2 triliun,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumut,Muhammad Pintor Nasution, Minggu (2/1/22).

Selanjutnya, frekuensi transaksi harian juga telah mencapai angka 1,29 juta kali transaksi atau naik 91 persen dibandingkan akhir tahun 2020 dan merupakan nilai tertinggi Bursa di Kawasan ASEAN sepanjang tiga tahun terakhir.

Pertumbuhan signifikan juga tercermin pada rata-rata volume transaksi harian yang telah mencapai 20,6 miliar saham atau naik lebih dari 80 persen daripada akhir tahun lalu. Tahun 2021 turut ramai oleh minat perusahaan untuk memobilisasi dana jangka panjang melalui pasar modal.

*766 Perusahaan Sudah Catatkan Saham di BEI

Hingga 30 Desember 2021, telah terdapat 54 perusahaan tercatat yang melakukan Initial Public Offering (IPO). Dan mencatatkan sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia (BEI); sehingga sebanyak 766 perusahaan telah mencatatkan sahamnya di BEI.

Total fund raised IPO saham mencapai Rp 62,61 triliun, naik sebesar 1.022,35 persen dari  tahun 2020. Dan merupakan nilai penggalangan dana tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia. Indonesia pun masih menjadi Bursa dengan jumlah IPO terbanyak di Kawasan ASEAN selama 3 tahun berturut-turut sejak tahun 2019.

Pencapaian positif turut tercermin dari meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Total jumlah investor di pasar modal Indonesia per 29 Desember 2021 telah meningkat 92,7 persen menjadi 7,48 juta investor. Dari sebelumnya 3,88 juta investor per akhir Desember 2020.

Jumlah ini meningkat hampir 7 kali lipat dibandingkan tahun 2017. Secara khusus, pertumbuhan investor ritel pada tahun 2021 ditopang oleh kalangan Milenial (kelahiran 1981-1996) dan Gen-Z (kelahiran 1997 – 2012) atau rentang usia ≤ 40 tahun sebesar 88 persen dari total investor ritel baru (per November 2021).

Lonjakan pertumbuhan jumlah investor ritel turut berdampak terhadap dominasi investor ritel terhadap aktivitas perdagangan harian di BEI yang mencapai 56,2 persen dari tahun sebelumnya sebesar 48,4 persen.

Baca juga:IHSG Menguat Ikuti Kenaikan Bursa Saham Global

Peningkatan jumlah investor juga merupakan hasil dari upaya BEI dan stakeholders dalam melakukan sosialisasi, edukasi, serta literasi kepada masyarakat. Hingga 29 Desember 2021, di seluruh Indonesia telah berlangsung 10.117 kegiatan edukasi, dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 1,2 juta orang.

“Dari seluruh kegiatan tersebut, lebih dari 97 persen kegiatan secara daring, begitu juga aktivitas sosialisasi kepada para stakeholders lainnya. Selanjutnya, dalam rangka mendukung pengembangan industri pasar modal di tengah Pandemi Covid-19, tahun ini BEI memberikan sejumlah dukungan kepada stakeholders. Dukungan tersebut kepada Anggota Bursa (AB) sebagai bentuk dukungan pengembangan Migrasi Protokol Baru,” terangnya.

Dukungan juga kepada Perusahaan Tercatat dan Calon Perusahaan Tercatat berupa relaksasi Initial Listing Fee (ILF) serta dukungan Pengembangan Pasar untuk kegiatan Edukasi atau Inklusi.

Total anggaran yang di gunakan untuk pemberian dukungan tersebut mencapai Rp30 miliar. Selain itu, dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-44 Pasar Modal Indonesia dan membantu penanganan Covid-19; serta berkontribusi dalam Pemulihan Ekonomi Nasional, BEI bersama dengan Self-Regulatory Organization (SRO) mengalokasikan sejumlah anggaran untuk penanganan Pandemi Covid-19. Yakni melalui donasi sejumlah pendapatan levy SRO dan pendapatan jasa Kustodian sebanyak 5 Hari Bursa sejak bulan Agustus 2021. Kegiatan terlaksana setiap bulan sekali sampai dengan penutupan perdagangan Bursa pada 30 Desember 2021.

Pada tahun 2021 pula, BEI telah meluncurkan sejumlah inisiatif meliputi peluncuran Decision Support System (DSS) Tahap II pada 19 Januari 2021 untuk menyediakan aplikasi yang dapat membantu OJK dan SRO dalam menganalisis data serta mengambil keputusan; peluncuran Klasifikasi Industri Baru (IDX-IC) pada 25 Januari 2021 yang selanjutnya menjadi acuan klasifikasi perusahaan tercatat bagi investor.

Kemudian, peluncuran aplikasi Whistle Blowing System (WBS) sebagai sarana pelaporan informasi bagi publik terkait tindakan yang bertentangan dengan Tata Kelola perusahaan.

“Dalam rangka meningkatkan kepercayaan stakeholders, BEI telah berhasil memperoleh sertifikasi ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP), berdasarkan audit pada bulan Desember 2021 oleh Lembaga Sertifikasi British Standards Institution (BSI).

Selain itu, BEI telah melakukan enhancement e-IPO, peluncuran indeks IDX-MES BUMN 17, peluncuran Enhancement SPPA terkait kuotasi Dealer Utama dan penyempurnaan UX sistem serta peluncuran Daftar Efek Bersifat Ekuitas dalam Pemantauan Khusus (Notasi Khusus “X”)

BEI juga senantiasa melakukan pengembangan Pasar Modal Syariah yang menghantarkan BEI selama 3 tahun berturut-turut berhasil meraih penghargaan The Best Islamic Capital Market pada GIFA Awards.

Baca juga:Jelang Tutup Tahun, 53 Perusahaan Baru Tercatat di BEI

Selanjutnya, pada akhir September 2021, telah terdapat PT BJB Sekuritas Jawa Barat sebagai Perusahaan Efek Daerah (PED) Pertama dan PT Mandiri Sekuritas sebagai AB sponsor pertama PED di BEI.

Saat ini BEI juga telah melaksanakan penyesuaian metodologi pembobotan indeks di BEI yang sebelumnya menggunakan Capped Adjusted Free Float Market Capitalization menjadi berdasarkan free float dan telah dilakukan secara bertahap sejak Juni 2021 hingga Mei 2022.

“Inisiatif terkini yang baru saja meluncur adalah Penyesuaian Mekanisme Perdagangan Efek bersifat Ekuitas melalui Penyesuaian Mekanisme Pre-Closing dan Penutupan Kode Broker yang telah resmi berlaku sejak 6 Desember 2021; serta penerbitan perubahan Peraturan I-A yang di harapkan dapat memperluas akses kepada calon Perusahaan Tercatat untuk menggalang dana melalui pasar modal dengan tetap memperhatikan kepentingan investor,” pungkasnya. (anita/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles