0.8 C
New York
Sunday, January 12, 2025

Rupiah Was-Was! Melemah 0,2 Persen Terhadap Dolar

Jakarta, MISTAR.ID

Rupiah dalam kondisi yang was-was, belum mampu menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) di pekan ini. Berdasarkan data Refinitiv, rupiah tercatat melemah 0,2% ke Rp 14.725/US$ kemarin dan 0,17% sehari sebelumnya.

elaku pasar menanti rilis data inflasi AS malam ini yang bisa memberikan gambaran kebijakan moneter yang akan diambil bank sentral AS (The Fed).

Sementara itu pada pekan lalu, The Fed memberikan sinyal periode kenaikan suku bunga berakhir. Pasar pun melihat terminal rate The Fed berada di level saat ini 5% – 5,25%. Tetapi, rilis data tenaga kerja yang masih sangat kuat membuat ekspektasi berubah.

 

Dilansir CNBC, Jhon William mengatakan Fed tidak pernah mengatakan kenaikan suku bunga sudah berakhir.

“Kami akan memastikan mencapai target kami, kami akan menilai apa yang terjadi pada perekonomian dan mengambil keputusan berdasarkan data,” ujar kata William, Selasa (9/5/23).

Baca juga:Rupiah Menguat

Secara teknikal, rupiah yang disimbolkan USD/IDR saat ini berada jauh di bawah rerata pergerakan 50 hari (Moving Average 50/MA 50), MA 100 dan MA 200 yang tentunya memberikan tenaga rupiah menguat.

Penguatan Mata Uang Garuda semakin terakselerasi setelah sukses menembus Rp 15.090/US$ yang sebelumnya menjadi support kuat.

Level tersebut merupakan Fibonacci Retracement 50% yang ditarik dari titik terendah 24 Januari 2020 di Rp 13.565/US$ dan tertinggi 23 Maret 2020 di Rp 16.620/US$.

Rupiah bahkan mampu menembus ke bawah Fib. Retracement 61,8% pada pekan lalu.

Sementara itu indikator Stochastic pada grafik harian kini mulai naik setelah menyentuh wilayah jenuh jual (oversold).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Baca juga:Rupiah Melemah karena Menunggu Data Inflasi Amerika April 2023

Stochastic yang mulai masuk oversold artinya ada risiko rupiah akan mengalami koreksi.

Rupiah kini berada di dekat Fib. Retracement 61,8% di kisaran Rp 14.730/US$ menjadi menjadi resisten terdekat. Jika ditembus, rupiah berisiko melemah ke Rp 14.780/US$ sebelum menuju Rp 14.830/US$.

Sementara selama mampu bertahan di bawah Rp 14.730/US$, rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.650/US$ hingga Rp 14.620/US$. (cnbc/hm06)

Related Articles

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Rupiah

Rupiah Menguat Tipis ke Rp16.184 per Dolar AS

IHSG Menguat dan Rupiah Melemah Pagi Ini

Latest Articles