Pematangsiantar, MISTAR.ID

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pematang Siantar memastikan ketersediaan stok daging dan harga stabil saat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Kepala Bidang Perikanan dan Peternakan, Benny Sirait mengatakan untuk kesiapan Rumah Potong Hewan (RPH) yang berada di Jalan Manunggal Karya, Kota Pematangsiantar dalam pelayanan pemotongan hewan sangat siap.

“Seluruh petugas RPH sangat standby. Nah, terkait stok ternak untuk dipotong sejauh ini para pengusaha ternak menyatakan kesiapan,” ujarnya Kepada Mistar.id Jumat (6/12/24).

Benny mengungkapkan untuk saat ini jumlah pemotongan hewan di RPH Pematangsiantar untuk hewan lembu dan sapi per bulannya rata-rata mencapai 312 ekor. Sementara pada pemotongan hewan babi per bulannya rata-rata mencapai 600 ekor.

Baca juga: Harga Cabai Merah di Pasar Dwikora Melonjak, Sayuran Fluktuatif

“Pada saat mendekati Nataru nanti untuk pemotongan akan mengalami peningkatan dari biasanya,” ucapnya.

Untuk hewan yang disembeli di RPH merupakan hewan ternak yang berasal dari pengusaha ternak di Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar.

Benny mengatakan begitu juga untuk harga daging saat ini masih stabil tidak ada mengalami kenaikan harga.

“Untuk harga daging sapi Rp130.000 per kilogram, kerbau juga sama diharga Rp130.000 per kilogram, untuk daging kambing Rp90.000 per kilogram sedangkan daging babi Rp105.000 per kilogram,” pungkasnya.

Baca juga: Ikan Kembung Kosong di Pasar Dwikora Siantar

Sementara itu, untuk produk daging hewan ternak seperti sapi, kambing, domba termasuk hewan yang halal dikonsumsi. Di pasaran, produk daging ini diolah di RPH sebelum akhirnya didistribusikan ke pasar dan akhirnya ke konsumen. Untuk menjamin produk daging sembelihan RPH telah mengantongi sertifikat halal.

“RPH Pematang Siantar sudah memiliki sertifikat halal, juru sembelih yang sudah tersertifikasi halal atau bersertifikat. Dan sudah paham bagaimana cara sembelih hewan yang baik sesuai syariat Islam,” kata Benny.

Namun di RPH Pematang Siantar juga melakukan penyembelihan untuk hewan yang non halal seperti babi, dan untuk lokasinya berbeda dengan yang halal.

“Untuk lokasi pemotongan hewan dipisah menjadi dua, yakni untuk penyembelihan hewan halal dan yang non halal,” tutur Benny. (abdi/hm25)