14.4 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Perseteruan Geopolitik Global Picu Harga Emas Memanas

Jakarta, MISTAR.ID

Di awal perdagangan hari ini, Senin (15/1/24) harga emas dibuka lebih rendah usai naik 1% pada perdagangan sebelumnya sejalan dengan ketegangan di Timur Tengah dan spekulasi melorotnya suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS).

Di perdagangan Jumat (12/1/24) harga emas di pasar spot ditutup menguat 1,02% di posisi US$ 2048,72 per troy ons. Hingga pukul 06.10 WIB, Senin (15/1/24), harga emas di pasar spot bergeser lebih rendah atau turun 0,05% di posisi US$ 2047,69 per troy ons.

Harga logam mulia naik pada perniagaan Jumat kemarin dan sukses mencapai puncaknya dalam 1 minggu didorong peningkatan perseteruan di Timur Tengah yang memantik pembelian aset-aset safe-haven. Sementara melemahnya inflasi harga produsen AS meningkatkan spekulasi jika The Fed mungkin akan menurunkan suku bunganya lebih cepat.

Baca juga:Minggu Ini Harga Emas Melemah Menunggu Data Inflasi AS

AS dan Inggris melancarkan serbuan udara di semua Yaman sebagai pembalasan terhadap pasukan Houthi atas serangan kapal-kapal Laut Merah dilakukan pejuang yang didukung Iran sebagai respons terhadap perang di Gaza.

Kenaikan risiko geopolitik mendorong harga emas naik. Saat bersamaan, Bank Sentral AS mungkin bersiap untuk mengawali memoderasi kebijakan moneter ketatnya, menurut Bart Melek sebagai Kepala Strategi Komoditas di TD Securities.

“Data indeks harga produsen (PPI) AS menampilkan hasil negatif, yang juga sebagai katalis signifikan bagi kenaikan harga emas,” sebut Melek.

Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga Negara Paman Sam. Kenaikan suku bunga AS akan menyebabkan dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Situasi ini tak menguntungkan, karena dolar yang menguat menyebabkan emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.

Baca juga:Melejit 1 Gram, Hari Ini Harga Emas Antam Rp1.157.000

Namun, suku bunga yang lebih rendah akan menyebabkan dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga bisa menurunkan opportunity cost memegang emas. Akibatnya, emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.

Perseteruan geopolitik di sejumlah wilayah dunia memanas pada akhir minggu lalu. Keadaan dimaksud menguntungkan emas yang bersifat aset aman. Apabila konflik terus memanas maka harga emas bisa terus menanjak mengingat aset aman menjadi pegangan banyak orang saat ketidakpastian geopolitik meningkat.

AS kembali melancarkan serbuan tambahan terhadap milisi Houthi Yaman. Kebijakan ini dilakukan usai pemerintahan Presiden Joe Biden berjanji untuk melindungi pelayaran di Laut Merah.

Turki juga kembali melancarkan rentetan serangan udara terhadap situs-situs Kurdi di Irak utara dan Suriah menjadi tanggapan atas kematian sembilan tentara mereka.

Baca juga:Harga Emas Stagnan di Awal Tahun

Tentara Turki mengklaim telah mencapai 24 sasaran, termasuk gua, tempat berlindung, gudang amunisi dan peralatan, perumahan dan pabrik gas dipakai pejuang Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang sudah melancarkan perang gerilya melawan negara Turki sejak tahun 1984.

PKK adalah kelompok yang telah dimasukkan dalam daftar hitam oleh Turki dan banyak sekutu Baratnya sebagai organisasi teroris. YPG adalah milisi Kurdi Suriah yang merupakan elemen utama pasukan sekutu AS dalam koalisi melawan ISIS.

Menurut militer Korea Selatan (Korsel), jika akhir minggu lalu, Korea Utara menembakkan rudal jarak menengah di lepas pantai timurnya, pada Minggu (14/1/24). Peristiwa itu terjadi saat ketegangan meningkat usai Pyongyang meluncurkan rudal balistik antar benua dan satelit mata-mata militer perdananya belum lama ini. (cnbc/hm16)

Related Articles

Latest Articles