22 C
New York
Friday, May 31, 2024

Penghapusan Kredit Macet UMKM Dinilai Bisa Jadi Langkah Signifikan Tumbuhkan Ekonomi

Medan, MISTAR.ID

Penasehat Forum Kewirausahaan Pemuda Indonesia, Alwen Ong berpendapat, penghapusan kredit bagi UMKM, khususnya yang mengalami kesulitan dalam membayar, menjadi langkah signifikan dalam mendukung sektor usaha mikro, kecil dan menengah dan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Alwen Ong mengatakan, ada beberapa catatan dalam penghapusan ini. Pertama, peningkatan likuiditas bank dan ketersediaan kredit.

Menurut Alwen, penghapusan kredit macet UMKM memberikan keleluasaan pada bank-bank BUMN untuk membersihkan neraca mereka dari aset bermasalah.

“Dengan menghapus kredit macet, bank akan mengurangi beban risiko dan meningkatkan likuiditas mereka. Ini dapat mendorong bank untuk lebih agresif dalam memberikan kredit kepada UMKM yang sehat secara finansial,” kata Alwen pada Mistar, Selasa (15/8/23).

Baca Juga: UMKM Indonesia Bersinar Siantar Dukung Penghapusan Kredit Macet Pelaku Usaha

Kedua, akan memberikan pemulihan UMKM pada UMKM yang terdampak negatif saat pandemi Covid-19 lalu.

“Kebijakan ini memberikan kesempatan kepada UMKM yang terdampak untuk memulihkan diri dan memulai kembali usaha mereka tanpa beban hutang yang berlebihan. Hal ini dapat menghidupkan kembali sektor UMKM yang penting dalam menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi lokal,” jabarnya.

Ketiga, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. UMKM memiliki peran krusial dalam pertumbuhan ekonomi. Dengan memberikan kemudahan bagi UMKM untuk mendapatkan kredit, ini dapat mendorong investasi, inovasi dan ekspansi usaha di tingkat mikro dan menengah.

“Pertumbuhan ini akan berdampak positif pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan, dan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) negara. Keempat akan ada pertumbuhan sektor perbankan,” jelasnya.

Kebijakan ini, lanjut Alwen, juga dapat memberikan insentif kepada bank-bank untuk lebih aktif berpartisipasi dalam mendukung UMKM.

“Dengan adanya perlindungan dari dampak kerugian pada kredit macet, bank-bank BUMN akan merasa lebih percaya diri dalam menyalurkan kredit kepada sektor UMKM. Ini bisa menciptakan kompetisi yang sehat antarbank untuk memberikan solusi keuangan yang lebih baik kepada UMKM,” terangnya

Namun, ia juga mengingatkan, harus ada kehati-hatian terhadap penyalahgunaan kredit ini. Meskipun penghapusan kredit macet UMKM memiliki manfaat yang jelas, Alwen mengingatkan, perlu ada mekanisme pengawasan dan regulasi yang ketat untuk mencegah penyalahgunaan.

Baca Juga: Presiden Setuju Penghapusan Kredit Macet UMKM Sebesar Rp500 Juta Hingga Rp5 M

“Aturan turunan teknis dari OJK akan penting untuk memastikan bahwa kebijakan ini digunakan dengan bijak dan tidak dimanfaatkan oleh mereka yang sebenarnya mampu membayar,” sebut wanita pengusaha sukses ini.

Untuk itu, diperlukan adanya kolaborasi antara sektor publik dan swasta. Karena kebijakan ini mencerminkan kolaborasi antara sektor publik (pemerintah) dan swasta (bank-bank BUMN) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.

Ini akan menunjukkan tanggungjawab bersama untuk memajukan sektor UMKM, yang pada gilirannya dapat membantu mencapai tujuan pembangunan ekonomi yang lebih luas.

“Secara keseluruhan, penghapusan kredit bagi UMKM merupakan langkah penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Namun, pengawasan ketat dan pemantauan terus-menerus harus dilakukan untuk memastikan bahwa kebijakan ini berjalan sesuai tujuan yang diharapkan dan tidak menimbulkan masalah baru dalam jangka panjang,” pungkasnya. (Anita/hm22)

Related Articles

Latest Articles