16.4 C
New York
Friday, May 10, 2024

Pekan Ini, Pasar Keuangan Berpeluang Menguat

Medan, MISTAR.ID

Tekanan pada pasar keuangan domestik diperkirakan akan mereda selama seminggu kedepan. Dimana sejak Bank Indonesia (BI) menetapkan besaran bunga acuan yang naik di pekan sebelumnya telah membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sangat tajam.

Menurut Ekonom Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, penguatan IHSG selama sepekan kedepan diyakini akan sangat terbatas. Disisi lain, kinerja mata uang rupiah yang melemah pada perdagangan akhir pekan kemarin, menyisahkan kemungkinan bahwa Rupiah bisa saja kembali mencoba menguat mendekati kisaran Rp15.500 per US dolar.

“Awal pekan, data pertumbuhan ekonomi China akan menjadi data pembuka, dimana China diperkirakan ekonominya tumbuh 3.4% setelah sebelumnya tumbuh 0.4%. Data tersebut berpeluang mendorong penguatan kinerja bursa di kawasan Asia. Selanjutnya akan ada data kepercayaan konsumen AS yang mengalami penurunan, namun diyakini tidak akan banyak berpengaruh pada pasar keuangan domestik,” sebut Gunawan, Senin (24/10/22).

Baca juga:Pasar Keuangan dalam Tekanan Sepekan Ke Depan

Sementara, beberapa data serta agenda ekonomi besar di pertengahan pekan ini. Salah satunya adalah kenaikan bunga acuan Bank Sentral Eropa (diperkriakan naik), Pesanan barang tahan lama di AS yang diperkirakan membaik, serta data pertumbuhan ekonomi AS secara kuartalan yang diperkirakan kembali ke jalur positif setelah sebelumnya pertumbuhan ekonomi AS -0.6%.

“Dan di akhir pekan German juga akan merilis pertumbuhan ekonomi, yang lagi lagi diproyeksikan akan mengalami perlambatan. Jadi selama sepekan nanti, IHSG memiliki peluang untuk menguat meskipun rawan koreksi menjelang akhir pekan. Sementara Rupiah berpeluang untuk bergerak stabil dengan kemungkinan penguatan dalam rentang angka yang cukup besar menuju Rp15.500 per US Dolar,” ungkapnya.

Sedangkan potensi koreksi pada IHSG akan lebih banyak dipicu oleh faktor teknikal serta beberapa yang mempengaruhi seperti pergerakan harga minyak mentah dunia yang berpeluang untuk naik. Sementara itu kinerja bursa di kawasan Asia tidak akan begitu signifkan memberikan pengaruh pada IHSG.

Baca juga:Sepekan Ini Pasar Keuangan Diperkirakan Melemah

“Nah, disisi lain, harga emas yang di akhir pekan kemarin sedikit mengalami pelemahan, diperkirakan akan tetap bergerak dalam rentang $1.635 hingga $1.670 per US Dolarnya. Emas belum menemukan momentum yang kuat untuk melanjutkan tren penguatan seiring sikap hawkish yang ditunjukan oleh sejumlah bank sentral di dunia khususnya di AS,” pungkasnya. (anita/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles