Pematangsiantar, MISTAR.ID

Kementerian Perdagangan mengungkap strategi dalam menstabilkan minyak goreng Minyakita sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp15.700 per liter saat momentum puasa dan lebaran 2025.

Meski demikian, sejumlah pedagang di Pasar Tradisional Dwikora, Kota Pematangsiantar menjual minyak goreng subsidi Minyakita di atas HET. Hal ini sesuai dengan hasil pantauan, pada Rabu (26/2/25).

Seorang pedagang di Pasar Tradisional Dwikora, Marga Sinaga, mengaku para pedagang termasuk dirinya, tidak mampu jika harus menjual sesuai HET yakni Rp15.700. Sebab selisih harga dari distributor sudah sangat tipis.

Ia mengatakan, rata-rata minyak goreng Minyakita di pasar tradisional tersebut dijual di kisaran harga Rp16.000 hingga Rp17.000 per liternya.

“Untuk seliternya dijual Rp17.000. Sampai sekarang belum ada yang komplain lah,” ujar Sinaga.

Ia berharap jalur distribusi minyak goreng subsidi pemerintah tersebut bisa dipersingkat. Sehingga para pedagang dapat menjual Minyakita sesuai dengan HET yang ditetapkan.

Pedagang lain, Husein mengatakan, pelaku usaha sembako di pasar tradisional beralasan terpaksa menjual di atas HET karena membeli Minyakita dari tangan kedua, atau bukan dari agen resminya, sehingga ada sedikit perbedaan harga dengan yang semestinya dijual.

“Padahal memang sebelumnya Rp16.000 per liter, tapi stok yang harga segitu sedang kosong, kami ambil dari distributor lainlah. Kami tak mau juga kecewakan langganan (konsumen), ya mau nggak mau, harga pasti berbeda Rp17.000,” pungkasnya. (abdi/hm27)