Pasokan Gas Elpiji 3 Kg Masih Aman di Siantar
![journalist-avatar-top](/_next/image?url=%2Fimages%2Fdefault-avatar.png&w=64&q=75)
![pasokan_gas_elpiji_3_kg_masih_aman_di_siantar](/_next/image?url=https%3A%2F%2Ffiles-manager.mistar.id%2Fuploads%2FMISTAR%2F06-02-2025%2Fpasokan_gas_lpg_3_kg_masih_aman_di_siantar_2025-02-06_16-40-54_5302.jpg&w=1920&q=75)
Ilustrasi pangkalan gas elpiji 3 kg. (f:susan/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Kebijakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) larangan warung mengecer gas elpiji 3 kg sempat mendapat kritikan dari masyarakat, meskipun akhirnya dianulir. Namun warung diimbau mendaftarkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIM) menjadi sub pangkalan.
Di sejumlah daerah terkhusus Pulau Jawa akhirnya mengalami kelangkaan gak subsidi tersebut. Masyarakat diharuskan antre berjam-jam untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg.
Namun kondisi itu tidak terjadi di Kota Pematangsiantar. Pasokan gas 3 kg di kota nomor dua terbesar di Sumatera Utara ini cenderung masih aman dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Salah seorang pengusaha gas elpiji, Amos Panjaitan mengatakan tidak terjadi kelangkaan imbas sejak kebijakan pemerintah pusat itu dikeluarkan. Bersamaan dengan itu, harga tiap tabungnya juga masih sama, Rp17 ribu.
Namun dikatakan dia, jika sebelumnya Pertamina memberikan jatah tambahan setiap minggunya, kali ini tidak. "Biasanya ada tambahan beberapa tabung, sekarang enggak. Jadi hanya jatah normal saja yang diberikan," kata Amos, Kamis (6/2/25).
Dia menuturkan, sejak membuka pangkalan gas, jatah untuk dijual sebanyak 250 tabung per minggu. Hal itu tentunya membuatnya dirinya bekerja keras menjajakan, jika pasokan menumpuk dan berpikir keras jika terjadi kelangkaan.
"Cenderung selama ini stabil jumlahnya. Mau langka atau tidak, palingan dikurangi beberapa dan tidak signifikan," tuturnya.
Dijelaskan dia, biasanya gas elpiji dijadikannya langsung kepada masyarakat, meskipun tidak jarang pemilik warung membelinya untuk kembali dijual. "Walaupun banyak yang jualan di warung, di sekitar sini aman aja. Harganya juga gak jauh lebih mahal dijual mereka," ujar pemilik pangkalan yang terletak di seputaran Kelurahan Asuhan, Kecamatan Siantar Timur ini. (gideon/hm25)
![journalist-avatar-bottom](/_next/image?url=%2Fimages%2Fdefault-avatar.png&w=256&q=75)