11.6 C
New York
Monday, May 6, 2024

Pasca Kenaikan BBM, Pemprov Sumut Pantau Harga

Medan, MISTAR.ID

Pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) masih melakukan pemantauan harga.

Pemantauan ini menurut Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut Naslindo Sirait, menjadi bagian penting sebelum menetapkan kebijakan untuk melakukan intervensi pasar.

“Berdasarkan pengalaman, dampak dari kenaikan BBM ke harga-harga lain itu terlihat pada minggu ke dua dan tiga, disitu kita lihat komoditi mana yang naik,” sebutnya, Selasa (6/9/22).

Dijelaskannya, intervensi harga yang dilakukan oleh pemerintah biasanya pada beberapa barang tertentu seperti gas elpiji maupun air dan listrik. Khusus untuk gas elpiji 3 kg dan air, hal ini ditentukan oleh Gubernur Sumatera Utara yang akan menjadi patokan bagi pemerintah daerah se-Sumatera Utara.

Baca juga:Harga BBM Naik, Tarif Angkot di Kota Medan Naik 30 Persen

“Saat ini Pemprov Sumut tidak menaikkan harga elpiji 3 kg dan tarif air. Kalau tarif listrik dan BBM itu memang pemerintah pusat,” ujarnya.

Naslindo mengatakan, harga kebutuhan pokok seperti sembako menjadi komoditi yang paling berpeluang terimbas langsung atas naiknya harga BBM. Namun, harga tersebut biasanya akan terbentuk seiring dengan mekanisme pasar.

“Hanya yang tidak boleh terjadi adalah pengaturan harga, itu akan mengarah pada kartel. Itu akan menjadi temuan KPPU,” sebutnya.

Terpisah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut yang telah melakukan pantauan harga kebutuhan pokok pasca kenaikan BBM mencatat ada kenaikan harga pada komoditas pangan terutama pada harga cabai merah.

Cabai merah tercatat naik hingga 4,8% dijual tertinggi di Nias Barat Rp100 ribu per kg, terendah dijual di Dairi, Pakpak Bharat, Nias Selatan Rp80 ribu per kg. Sedangkan untuk di kota IHK rata-rata dijual Rp91.063 per kg.

“Cabai rawit juga melonjak tajam hari ini naik 4,5% dan ayam broiler naik hingga 4,2%. Kenaikan harga ini dikarenakan masih terkait penyesuaian biaya-biaya pengiriman impilkasi dari kenaikan harga BBM. Harga cabai rawit tertinggi ada di Nias Barat Rp80 ribu per kg, terendah di Pakpak Bharat Rp22 ribu per kg dan untuk di kota IHK dijual rata-rata Rp47.375 per kg,” jelas Kabid PDN Disperindag Sumut, Barita Sihite.

Baca juga:Bupati Batu Bara Rapat Koordinasi Antisipasi Dampak Kenaikan BBM

Sementara itu untuk harga ayam broiler tertinggi dijual di Labuhan Batu Utara Rp35 ribu per kg, terendag dijual di Labuhan Batu Rp25 ribu per kg. Sedangkan untuk seluruh kota IHK menjual dengan harga rata-rata Rp32.524 per kg.

Imbas kenaikan BBM juga terjadi pada bawang merah saat ini dijual diharga sekitar Rp35 ribu padahal sempat turun diharga Rp25 ribu di pasaran. Serta bawang putih naik sekitar Rp2,9% kini dijual diharga Rp28 ribuan dari sebelumnya Rp24 ribuan. (anita/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles