26.3 C
New York
Wednesday, May 8, 2024

Pagi Ini, Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS

Jakarta, MISTAR.ID

Kekhawatiran terhadap penyebaran virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) kembali menjadi momok di pasar keuangan dan seluruh dunia termasuk Indonesia. Akibatnya, Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan pasar spot pagi ini.

Hari ini, Selasa (27/10/20), US$ 1 setara dengan Rp14.630 kala pembukaan pasar spot. Sama persis dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya atau stagnan.

Namun sejurus kemudian rupiah langsung melemah. Pada pukul 09:12 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.640 di mana rupiah melemah 0,07%. Firasat buruk soal nasib rupiah sudah datang sejak dini hari tadi. Indeks saham New York ditutup melemah dalam di mana Dow Jones Industrial Average (DJIA) ambles 2,29%, S&P 500 anjlok 1,86%, dan Nasdaq Composite jatuh 1,64%.

Jumlah pasien positif corona yang melonjak menjadi perhatian pasar. Di AS, negara dengan kasus corona terbanyak dunia, jumlah pasien positif per 26 Oktober 2020 tercatat 8.485.747 orang. Bertambah 82.626 orang (0,98%) dibandingkan sehari sebelumnya.

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Menguat, Ini Tanda-tandanya

Dalam 14 hari terakhir (13-26 Oktober), rata-rata pasien positif bertambah 60.639 orang per hari. Melonjak tajam dibandingkan 14 hari sebelumnya yaitu 44.835 orang. Presiden Donald Trump menegaskan bahwa tingginya kasus corona di Negeri Adidaya disebabkan oleh jumlah tes yang masif.

Harus diakui, itu memang kenyataannya. Mengutip catatan Worldometer, AS sudah melakukan uji terhadap 134.349.240 spesimen, terbanyak kedua di dunia setelah China.
“Kasus meningkat karena kami melakukan TES, TES, TES. Konspirasi media bohong.

Banyak orang muda yang sembuh dengan cepat. 99,9%. Konspirasi media korup mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah. Pada 4 November (pelaksanaan pemilihan presiden/pilpres AS) topik akan berubah total. Ayo memilih!” cuit Trump di Twitter.

Selain itu, investor juga mencemaskan nasib stimulus fiskal di AS yang terkatung-katung. Stimulus yang sempat digadang-gadang gol pada akhir pekan lalu sampai sekarang masih blong. Sepertinya mustahil berharap stimulus bisa cair sebelum pilpres karena faktor politik yang sangat kental.

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Melemah, Ini Pemicunya

“Kekhawatiran terhadap lonjakan kasus corona dan kegagalan dalam mencapai kesepakatan soal stimulus membuat investor grogi. Itu yang menjadi penyebab anjloknya pasar hari ini,” kata Michael Arone, Chief Investment Strategist State Street Global Advisors yang berkedudukan di Boston, seperti dikutip dari Reuters.

Dalam situasi penuh ketegangan seperti ini, investor tentu enggan mengambil risiko. Pilihan lagi-lagi jatuh kepada aset-aset aman (safe haven) seperti emas. Pada pukul 08:00 WIB, harga emas dunia di pasar spot naik 0,12% karena tingginya minat pelaku pasar. (cnbc/hm07)

Related Articles

Latest Articles