11.6 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Bisnis Angkutan Kargo Membeludak, Ini Kata Bos Garuda

Jakarta, MISTAR.ID

Irfan Setiaputra selaku Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero), buka-bukaan mengenai membeludak bisnis angkutan kargo. Kini, porsi pendapatan kargo Garuda justru melebihi capaian tahun 2019 atau sebelum ada pandemi Covid-19.

Ia mengaku, memang terus berupaya lebih aktif menggenjot bisnis pengiriman kargo. Upaya akselerasi ini menurut dia sangat dimungkinkan saat ini karena Garuda sudah punya jalur ke hampir semua kota besar yang selama ini dilayani.

“Kita buka juga beberapa rute langsung di Bandung-Medan maupun Bandung-Denpasar dan Manado-Makassar. Tetapi juga kita membuka 2 penerbangan khusus untuk ekspor. Pertama dari Manado ke Narita Tokyo Jepang. Yang kedua dari Makassar ke Singapura,” kata Irfan kepada CNBC Indonesia, Senin (26/10/20).

Belakangan, ia juga rajin berkomunikasi dengan sejumlah kepala daerah. Terakhir, ia berkoordinasi dengan Gubernur Bali dan Maluku untuk melihat potensi apakah bisa menjalankan penerbangan langsung dari kota-kota seperti Ambon maupun Denpasar langsung ke negara tujuan ekspor.

Baca juga: Pemuda Karya Nasional Belawan Bagi Nasi Kotak Di Jumat Barokah

“Dan ini kami khususkan memang kompetitif produk-produk perikanan dan sebagian komoditi lainnya. Jadi kayak seperti di Manado kami berhasil mengirim hampir 20 ton setiap minggu dan ada waktu di mana ada ekspor sebesar 1,5 ton hanya bawang merah ke Jepang,” bebernya.

Dia mengakui bahwa pendapatan dari kargo tidak sebanding porsinya jika disejajarkan dengan pendapatan penumpang. Kendati begitu, saat ini porsi yang didapat dari kargo lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

“Tentu saja kargo ini mengambil porsi yang tidak terlalu banyak dibandingkan dengan penumpang. Tapi sebelumnya itu kita di tahun-tahun sebelumnya itu kontribusi kita dari kargo itu sangat minim, di bawah 10%. kali ini kami menyaksikan dan ada di hari-hari tertentu sudah bisa mencapai 20% dari total revenue per hari ini,” ucapnya.

Dari sisi tonase, saat ini jumlahnya juga sudah lebih besar meski jumlah penerbangan saat uni hanya 40%. Artinya, capaian ini lebih baik jika dibandingkan kondisi normal pada 2019 dengan traffic penerbangan penumpang sangat intensif.

Baca juga: Ini Perbedaan Ujian Nasional dan Asesmen Nasional

“Jadi dari sisi jumlah tonase yang kita kirim maupun revenue yang kita peroleh itu menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan dibandingkan tahun lalu,” tutupnya. (cncb/hm07)

Related Articles

Latest Articles