12.8 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Menteri Perindustrian Target Indonesia Jadi Industri Alat Kesehatan

Jakarta, MISTRA. ID

Pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan dijadikan pemerintah sebagai program prioritas dengan tujuan agar lebih berdaya saing global. Indonesia sendiri ditargetkan menjadi hub manufaktur bagi industri farmasi serta alat kesehatan.

Langkah ini sesuai arah peta jalan Making Indonesia 4.0, RIPIN 2015-2035, Undang-undang Cipta Kerja, serta program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan, ada sejumlah faktor utama membuat Indonesia menarik sebagai tempat untuk berinvestasi alat-alat kesehatan, antara adanya kebijakan pemerintah yang probisnis, pasar terus bertumbuh dan besar, populasi generasi muda, meningkatnya kelas menengah, serta ketersediaan tenaga kerja industri terampil.

Baca juga:BPJS Kesehatan Terus Berupaya Tingkatkan Peningkatan Pelayanan dan Kepesertaan

Dijelaskan , beberapa tahun ini industri alat kesehatan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pada 2021 tercatat bahwa ada pasar bernilai 3,5 miliar dolar AS dan diperkirakan pada tahun 2026 ini akan tumbuh menjadi 6,5 miliar dolar AS.

Dalam mendukung kebijakan substitusi impor, kata Agus, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus membuka peluang kepada para perusahaan berinvestasi di sektor bahan baku untuk industri farmasi dan alat kesehatan. Upaya tersebut dinilai bakal menguatkan struktur manufaktur di dalam negeri sampai dapat berdaya saing global.

Guna mencapai sasaran itu, salah satu kuncinya adalah pemberian insentif agar memacu investasi untuk penelitian, kemudian pengembangan di sektor industri farmasi dan alat kesehatan.

Baca juga:Kemenkes RI Buka Ruang ke Masyarakat Suarakan Aspirasi Implementasi UU Kesehatan

Insentif ini, kata Agus, diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi pada beberapa sektor serta mendorong pengembangan produk baru dan inovatif yang dapat meningkatkan hasil layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

“Ini mencakup upaya untuk menarik lebih banyak investasi ke sektor ini, serta insentif bagi produsen lokal untuk meningkatkan fasilitas dan meningkatkan kemampuan produksi mereka,”katanya.(mtr/hm17)

Related Articles

Latest Articles