Jakarta, MISTAR.ID
Menurut Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM, UKM lokal memiliki peluang untuk menguasai pasar fesyen karena perkembangan fesyen saat ini tidak bergantung pada produksi massal atau skala pabrik.
Ia menjelaskan bahwa orang saat ini lebih suka kostum atau pakaian yang dibuat khusus. Pesanan khusus konsumen inilah yang dapat menjadi peluang bagi para pelaku UMK.
Selain itu, tren media sosial juga menghasilkan hal-hal unik. Teten menyatakan dalam keterangannya pada hari Kamis, 23 Juni, bahwa meskipun kecil, itu menarik.
Teten percaya bahwa merek lokal yang membuat kostum dan fesyen unik akan mendapatkan nilai tambah dengan membidik pasar menengah ke atas. Ini karena harga kostum biasanya lebih tinggi daripada produk yang diproduksi secara massal.
Baca juga :Â Kemenkop UKM Dorong Digitalisasi UMKM Berkelanjutan
“Pasar yang dibidik juga bisa pasar kelas atas (kelas atas, merah).” Di mana mereka sangat membutuhkan ciri khas atau keunikan dari fesyen yang dikenakan,” katanya.
Menurut Keteten, industri fesyen memainkan peran yang signifikan dalam ekonomi Indonesia. Sektor ini tercatat menyumbang 18% dari PDB Indonesia.
Bahkan, dia menyatakan bahwa industri fesyen Indonesia menyumbang 66% dari ekspor produk ekonomi kreatif nasional. “Angka-angka ini membuktikan potensi besar yang dimiliki industri fesyen di Indonesia,” katanya.
“JakCloth hadir sebagai wujud nyata dari keberhasilan ini,” kata Teten saat membuka JakCloth Summerfest Reload. Â (KBRN, hm19)
