Medan, MISTAR.ID

Berdasarkan impor menurut golongan barang HS (Harmonized System Code) 2 Dijit, nilai impor terbesar Mei 2024 berasal dari golongan bahan bakar mineral sebesar US$97,18 juta, diikuti mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar US$52,06 juta.

Hal ini tercatat dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut) melalui keterangan yang disampaikan Kepala BPS Sumut, Asim Saputra, Selasa (9/7/24).
Dikatakannya, dibandingkan pada April 2024, nilai impor untuk sepuluh golongan barang (HS 2 dijit) pada Mei 2024 mengalami peningkatan sebesar US$24,45 juta atau (7,87%), begitu pun juga untuk golongan barang lainnya mengalami peningkatan sebesar US$43,31 juta (35,49%).

“Ini kemudian juga dibandingkan dengan pada periode Januari-Mei 2023, kenaikan impor terbesar terjadi pada golongan gandum-ganduman sebesar US$117,80 juta (149,61%) dan diikuti golongan bahan kimia anorganik sebesar US$43,18 juta (61,40%),” jelasnya.

Baca juga : Bukan Program Relaksasi, Kenaikan Harga Gula di Sumut Disebabkan Proses Impor

Selain itu, adanya penurunan impor terbesar periode Januari-Mei 2024 dibanding periode Januari-Mei 2023 terjadi pada golongan mesin-mesin/pesawat mekanik yaitu sebesar US$56,08 juta (-22,39%) diikuti oleh golongan pupuk sebesar US$50,5 juta (-36,18%).

“Selama Januari-Mei 2024, nilai impor untuk sepuluh golongan barang utama meningkat sebesar US$52,62 juta (3,38%) dibanding periode yang sama tahun 2023,” tambahnya.

Baca juga : Vaksin DPT Kosong, Dinkes Sumut: Menunggu Impor dari India

Sedangkan Golongan barang lainnya mengalami penurunan sebesar US$65,39 juta (-8,73%).

“Peran impor untuk sepuluh golongan barang pada Januari-Mei 2024 mencapai 70,18 persen, dengan peran tertinggi berasal dari golongan bahan bakar mineral sebesar 20,35 persen diikuti golongan gandum-gandulan sebesar 8,57 dan mesin-mesin pesawat mekanik sebesar 8,48 persen,” ucapnya. (dinda/hm18)