18.6 C
New York
Sunday, September 29, 2024

Kecanduan Hutang Dulu, Ini Bahaya Paylater di Era Digitalisasi

Medan, MISTAR.ID

Walaupun dibungkus dengan istilah keren, paylater tetap dikatakan sebagai hutang yang dapat menjerat para pengkonsumsi masuk ke dalam masalah ekonomi.

Di era digitalisasi, penggunaan paylater sudah terdapat di berbagai platform belanja online. Alhasil dapat menyebabkan para generasi muda untuk kecanduan dalam berbelanja.

Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sumatera Utara (USU), Dany Sitompul menyampaikan, ada beberapa bahaya penggunaan paylater yang dapat mengubah kehidupan seseorang.

Baca juga:Tahukah Kamu, Perusahaan Pinjol Bisa Ditutup Jika Tagih Hutang di Atas Jam 8 Malam

“Sekarang aplikasi belanja online sangat memudahkan penggunanya untuk hutang dulu, padahal ini resiko dan bahaya paylater. Seperti kecanduan belanja, dikit-dikit cekout, padahal kita gak butuh barangnya,” katanya, pada Selasa (25/6/24).

Dany juga menyampaikan, bahwa kebutuhan dan keinginan merupakan hal yang berbeda, sehingga pengguna harus bijak dalam menggunakannya.

“Kedua, tanpa pengelolaan yang baik hutang dapat menumpuk dengan cepat dan susah dilunasi, hati-hati ini bisa mengganggu kondisi finansial di masa depan,” ungkapnya.

Selain itu, akibat paylater yang bermasalah, hal ini juga berpengaruh terhadap pembelian rumah melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Baca juga:Hutang ke Pinjol Ilegal, Bagaimana Jika Tak Dibayar?

“Gara-gara masalah paylater bisa-bisa pengajuan KPR ditolak. Karena Bank Indonesia BI checking skor kreditnya yang buruk, sehingga tidak dapat punya rumah dengan KPR,” tukasnya.

Akibat hal tersebut, para pengguna juga akan mengalami stress akibat hutang yang menumpuk.

“Ditambah lagi dengan stress karena mikirin cicilan yang menumpuk dan diteror sama debt collector,” cetus Dany. (dinda/hm16)

Related Articles

Latest Articles