Jelang Ramadhan, Sejumlah Bahan Pokok di Medan Naik Tajam


Pedagang cabai dan bawang saat layani pembeli di salah satu pasar tradisional di Medan. (f:amita/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Jelang bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah, harga sejumlah bahan pokok di Pasar Kampung Lalang dan Petisah mulai merangkak naik dalam empat hari terakhir.
Seorang pedagang di Pasar Kampung Lalang, Sri, mengatakan cabai merah mengalami kenaikan dari Rp35.000 per kilogram (kg) menjadi Rp40.000 per kg.
"Cabai rawit hari ini Rp42.000 per kg sebelumnya Rp49.000. Bawang merah Rp26.000 per kg sebelumnya Rp25.000," katanya kepada Mistar di lokasi, Selasa, (25/2/2025).
Untuk bawang putih, kata Sri, masih bertahan di harga Rp40.000 per kg. Kenaikan ini juga dianggap sudah biasa terjadi jelang hari besar keagamaan.
"Kemarin tahun baru dan Imlek juga harganya naik, saat Ramadhan pasti juga naik. Sudah biasa terjadi, musiman soalnya," ucapnya.
Namun, ia mengaku tidak mengetahui alasan yang sebenarnya mengapa harga selalu naik jelang Ramadhan.
"Untuk stok, saya kurang tau apakah kurang atau bagaimana. Tapi biasanya, kalau harga naik, artinya stok sedikit," ujarnya.
Sri berharap jelang Ramadhan nanti, harga kebutuhan pokok dapat stabil dan tidak mengalami kenaikan.
Sementara itu, di Pasar Sei Sikambing, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Sei Sikambing C. II, Kecamatan Medan Helvetia, Rinawati membenarkan harga beberapa bahan pokok mengalami kenaikan.
"Cabai merah sekilo Rp40.000 sebelumnya Rp35.000 per kg, cabai rawit Rp60.000 per kg sebelumnya Rp50.000, dan cabai hijau Rp30.000 per kg sebelumnya Rp26.000," tuturnya.
Sementara itu, harga bawang merah juga mengalami kenaikan menjadi Rp32.000 per kg dari sebelumnya Rp28.000.
"Kalau untuk bawang putih, masih stagnan di Rp40.000 per kg, belum ada tanda-tanda akan mengalami kenaikan harga," katanya.
Rinawati mengaku, sudah mulai banyak pembeli yang menanyakan alasan harga cabai dan bawang naik cukup tajam.
"Saya cuma bisa jelaskan bahwa itu memang dari produsennya yang memberikan harga tinggi, alasannya ya mungkin stoknya sedikit," ucapnya.
Menurutnya, dengan harga yang lumayan tinggi ini, kualitas yang disediakan terbilang cukup bagus.
"Sejauh ini kualitasnya bagus-bagus, ada juga yang jelek tapi sedikit. Itu sedikit membantu saya berargumen kepada pembeli, kalau kualitas jelek tapi harganya mahal, itu menjadi sulit terjualnya," ujarnya. (amita/hm25)
PREVIOUS ARTICLE
Kemendag Targetkan Ekspor UMKM Rp306,15 Triliun Selama 2025