Bitcoin perlahan-lahan beralih dari fase Pre-Halving Rally ke fase Pre-Halving Retrace yang cenderung terjadi 28 hingga 14 hari sebelum peristiwa halving. Fase ini mengakibatkan penurunan harga masing-masing sebesar 38% dan 20% pada tahun 2016 dan 2020.
“Sejarah Bitcoin menunjukkan penurunan besar-besaran sebelum berkurang separuhnya yang diikuti oleh reli besar-besaran,” jelasnya.
Meski begitu, Fyqieh menilai dalam jangka panjang tampak bullish. Khususnya, setelah fase Pre-Halving Retrace, BTC akan memasuki fase akumulasi ulang. Fase akumulasi mungkin akan berlangsung selama hampir lima bulan.
Baca juga :Â Terkait Kasus Bitcoin, Tiga Orang Jadi Tersangka
“Menariknya dalam siklus ini, ini akan menjadi pertama kalinya rentang akumulasi ulang ini dapat berkembang di sekitar area new all-time high,” sebutnya.
Reli yang berkepanjangan selalu terjadi setelah peristiwa halving, yang berlangsung selama 6-18 bulan. Fyqieh menyebut, pergerakan harga pada halving sebelumnya mendukung pandangan ini, BTC naik rata-rata 61% dalam enam bulan menjelang halving sebelumnya dan naik rata-rata 348% dalam enam bulan setelah halving. (kontan/hm18)