12.1 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Indonesia Cuan Besar, Harga Komoditas Internasional Kembali Melonjak

Jakarta, MISTAR.ID

Harga komoditas di pasar international kembali melonjak. Kabar baiknya, tentu ini sangat menguntungkan Indonesia sebagai penghasil komoditas utama dunia, dan berdampak langsung terhadap penerimaan anggaran negara.

Menteri Keuangan Sri Mulyani meyakini penerimaan anggaran negara bisa mencapai target sesuai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 senilai Rp 1,743,6 triliun.

“Kita memperkirakan hingga akhir tahun seluruh penerimaan negara akan melebihi target APBN,” ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (21/12/21).

Baca Juga: Wakil Presiden Ingin Kembalikan Kejayaan Rempah dari Kawasan Danau Toba

Jika ditotal, seluruh penerimaan APBN negara mencapai Rp 1.699,4 triliun. Penerimaan wajib pajak tumbuh 17%mencapai total Rp 1.082,6 triliun, angka itu meningkat 88%dari target.

Sedangkan kenaikan tertinggi ada pada PPh migas dengan 57,7% dan non-migas tumbuh 12,6%. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tumbuh 19,8% dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tumbuh minus 6,2%. Selain itu, pajak lainnya juga ikut tumbuh sebesar 79,7%

Di lain sisi, Penerimaan Negara Bukan Pajak tumbuh 25,4% menjadi Rp 382,5 triliun, angka itu naik 128,3% dari target APBN. Kenaikan juga ditopang oleh pendapatan SDA migas 24,7% dan nonmigas 86,9%, kedua pendapatan ini masing-masing sudah berada di atas target.

Baca Juga: Ekspor Beras Indonesia ke Arab Saudi Mulai Dibuka

Sementara itu, kepabeanan cukai tumbuh 26,6% yoy atau meningkat Rp 232,3 triliun. Realisasi ini bahkan sudah dulu melebihi target, yakni 108%.

Meningkatnya penerimaan kemungkinan besar dipengaruhi oleh lonjakan harga komoditas dalam setahun terakhir. Khususnya batu bara dan minyak kelapa sawit yang memegang andil besar sebagai ekspor andalan Indonesia.

“Kita akan mendapatkan positif dari pendapatan negara masih ada 2 Minggu dan 2 Minggu terakhir penerimaan pajak dan bea cukai masih sangat kuat dan akan kita lihat,” kata Menkeu Sri Mulyani.(cnbc/hm02)

 

 

 

Related Articles

Latest Articles