18.8 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Imbas Gugatan Antidumping Ekspor Udang ke AS, RI Cari Pasar Alternatif

Jakarta, MISTAR.ID

Di tengah upaya pemerintah menyelesaikan persoalan antidumping dan antisubsidi di Amerika Serikat (AS), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah membuka akses pasar alternatif untuk ekspor udang Indonesia ke sejumlah negara.

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono, mendorong eksportir udang untuk menggarap pasar di luar Amerika Serikat, baik di kawasan Asia, Afrika, maupun Eropa.

“Tentu penguatan akses pasar udang global dalam rangka membuka pasar nontradisional yang potensial ini penting,” kata Trenggono dalam keterangan resminya, dikutip Senin (22/1/24).

Sakti mengatakan, China dapat menjadi salah satu pasar alternatif untuk komoditas udang Indonesia. Sebab, dalam 5 tahun terakhir atau selama periode 2018-2022, pertumbuhan pasar udang China melonjak signifikan sebesar 49% per tahun dan mencapai US$6,3 miliar pada 2022. Kendati begitu, share Indonesia masih sangat kecil yakni baru 1,8%.

Baca Juga : Menjaga Stok Nasional, Salah Satu Penyebab Pemerintah Impor Beras

Sementara itu, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Budi Sulistiyo, menyebut tengah melakukan analisis pasar udang baik global maupun domestik.

“Hasilnya nanti akan didistribusikan secara berkala kepada para pelaku usaha,” ujarnya.

Disebutkan, upaya KKP mendapatkan respons positif dari petambak udang yang tergabung dalam Shrimp Club Indonesia (SCI). Pihaknya optimistis industri udang akan terus tumbuh mengingat pada 2022 pasar udang dunia mencapai US$31 miliar dan tumbuh positif 8% per tahun pada periode 2018-2022.

Ketua SCI, Haris Muhtadi, mengusulkan agar melakukan promosi tematik udang guna menggenjot ekspor komoditas ini, misalnya melalui bazar, festival kuliner, pameran, dan temu bisnis.

“Mungkin dapat dipertimbangkan kegiatan bersama, antara KKP dengan SCI, antara lain melalui forum bisnis antara pengusaha udang Indonesia dengan buyers dari target pasar baru skala internasional,” ujarnya. (ebc/hm24)

Related Articles

Latest Articles