22.2 C
New York
Saturday, September 28, 2024

IHSG dan Rupiah Bergerak Sideways

Medan, MISTAR.ID

Pada perdagangan hari ini, tidak ada agenda ekonomi penting yang akan dirilis. Sentimen teknikal akan lebih banyak berpengaruh dibandingkan dengan fundamental.

Satu satunya data penting yang mampu menggerakkan pasar adalah indeks kepercayaan konsumen Amerika Serikat (AS), yang diproyeksikan akan turun di kisaran angka 100. Meski demikian data tersebut juga baru akan berpengaruh ke pasar keuangan besok.

Hal ini disebutkan Analis Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin membaca perdagangan pasar hari ini, Selasa (25/6/24). Menurutnya, pasar keuangan masih terpaku dengan kinerja US Dollar yang belakangan ini kinerjanya kerap merepotkan Rupiah.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Berpeluang Bergerak di Pasar Saham

“Rilis data inflasi AS pada akhir pekan ini akan menjadi pertaruhan besar bagi mata uang Rupiah. Karena US Dollar bisa saja diuntungkan dengan rilis data inflasi tersebut. Terlebih saat inflasi AS justru lebih tinggi dari perkiraan awal,” kata Gunawan.

Sambungnya, pada perdagangan pagi ini, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah di level 6.875, ditengah terkoreksinya mayoritas bursa di Asia. Dan mata uang Rupiah kembali menguat di level 16.370 dan menjauh dari level psikologis 16.400 per US Dollarnya.

“Sejumlah indikator kinerja US Dolar pada dasarnya tidak begitu mendukung penguatan mata uang US Dolar pada hari ini. Diantaranya adalah melemahnya kinerja USD Index di kisaran 105.4, serta stagnasi pada imbal hasil US Treasury 10 tahun yang berada di kisaran 4.236%. Yang seharusnya tidak memberikan dorongan besar bagi kinerja mata uang US Dollar untuk menguat,” bebernya.

Sementara itu, pada harga emas ditransaksikan di kisaran $2.329 per ons troy. Sedikit mengalami penguatan dibandingkan dengan perdagangan kemarin. (anita/hm20)

Related Articles

Latest Articles