23.4 C
New York
Tuesday, July 30, 2024

Ibu-Ibu Kegirangan, Harga Daging Ayam di Siantar Berangsur Turun

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Harga daging ayam di sejumlah pasar tradisional Kota Pematangsiantar terus berangsur turun.

Jika sebelumnya sempat menyentuh Rp 28.000-Rp 30.000 per kilogram, kini harga daging ayam dibanderol menjadi Rp 22.000 hingga Rp 24.000.

Salah satu pedagang daging ayam di Pasar Dwikora, Reza mengatakan, turunnya harga daging ayam potong ini  terjadi sejak 2 pekan terakhir.

Baca juga:Pasokan Lancar, Harga Daging Ayam Turun di Siantar

Namun Reza tidak mengetahui apa penyebab turunnya harga ini, karena sebagai pengecer hanya mengikuti harga dari distributor saja.

“Harga daging ayam potong sudah  turun, dari Rp 30.000 dan Rp 28.000, sampai saat ini menyentuh Rp 22.000 per kilogram,” ucapnya kepada mistar.id, Selasa (30/7/24).

“Penyebabnya kurang tahu, soalnya kita ngikut aja dari distributor. Kalau dari mereka sekian, kita jual sekian, ikut aja sebagai pengecer,” lanjutnya.

Meski harga daging ayam potong mengalami penurunan yang cukup signifikan, Reza mengaku antusias konsumen untuk membeli daging ayam dinilai masih standar tidak ada lonjakan begitu banyak. Sama halnya dengan stok daging ayam yang juga terbilang standar.

Baca juga:Meski Harga Daging Ayam di Siantar Turun, Sejumlah Pembeli Masih Mengeluh

“Kalau stok standar lah, kurang tidak, melimpah juga tidak, standar-standar saja, yang jelas cukuplah untuk memenuhi kebutuhan konsumen,” terangnya.

Sementara itu, pedagang daging ayam di Pasar Horas, Sinta menuturkan, sebelumnya dirinya menjual daging ayam Rp 28.000 per kilogram, kini sedikit mengalami penurunan menjadi Rp 24.000.

“Meski ada penurunan, harga ayam masih tergolong mahal dan belum kembali normal seperti sebelum mengalami kenaikan,” jelasnya.

Penurunan harga ini disambut baik oleh para pembeli yang merasa lega dengan adanya koreksi harga tersebut.

Baca juga:Harga Daging Ayam dan Bawang Kompak Turun, Kota Siantar Deflasi -0,55 Persen

“Saya senang melihat harga ayam turun, karena beberapa minggu terakhir harga ayam sangat tinggi dan memberatkan bagi kami,” ujar Atik, seorang ibu rumah tangga (IRT).

Namun demikian, para pedagang tetap berharap agar harga ayam dapat tetap stabil dalam jangka panjang, sehingga tidak terjadi fluktuasi yang memberatkan bagi kedua belah pihak.

Related Articles

Latest Articles