18.2 C
New York
Tuesday, October 8, 2024

Harga Minyak Dunia Diharapkan Tak Terkoreksi, Menteri ESDM: Berimbas ke APBN

Jakarta, MISTAR.ID

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan harapannya agar konflik di Timur Tengah tidak memicu kenaikan harga minyak dunia yang dapat membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Kenaikan harga minyak akibat perang berpotensi menambah tekanan pada anggaran negara, yang harus membeli minyak dengan harga internasional.

Hal ini diungkapkan Bahlil dalam acara Penganugerahan Penghargaan Keselamatan Migas Tahun 2024 di Jakarta, Senin malam, dikutip dari Antara.

“Kita berdoa agar harga minyak dunia tidak terkoreksi, karena kalau itu terjadi pasti akan membebani APBN kita,” katanya.

Baca juga: OJK Perluas Akses Keuangan Melalui Bulan Inklusi Keuangan 2024

Menurut Bahlil, jika harga minyak dunia tetap berada dalam batas yang telah diperhitungkan dalam APBN, dampaknya tidak akan terlalu besar bagi ekonomi Indonesia. Namun, jika harga minyak melonjak, beban pada anggaran energi akan meningkat dan stabilitas ekonomi bisa terganggu.

Sebaliknya, jika harga minyak turun, Indonesia akan mendapatkan keuntungan karena pengeluaran subsidi energi akan berkurang. Hal ini akan membantu meringankan beban fiskal dan menjaga stabilitas anggaran negara.

Bahlil juga menyoroti ketergantungan Indonesia pada impor minyak, yang mencapai 900 ribu hingga 1 juta barel per hari. “Karena kita masih impor sekitar 900 sampai 1 juta barel per hari, dan impor memakai harga dunia,” jelasnya.

Oleh karena itu, ia berharap agar perang tidak memicu lonjakan harga minyak yang berlebihan dan mengajak semua pihak untuk berdoa agar harga minyak tetap stabil, sehingga dampaknya terhadap APBN dan perekonomian Indonesia bisa dikendalikan. (ant/hm25)

Related Articles

Latest Articles