Medan, MISTAR.ID
Harga kebutuhan pokok masyarakat selama bulan Februari digambarkan sangat menakutkan. Secara bulanan harga cabai meroket di bulan Februari ini hingga 100%, dari yang sebelumnya di Januari harganya Rp32 ribuan per Kg.
Pemantau Pangan Sumut, Gunawan Benjamin memaparkan harga komoditas pangan seperti beras, tomat, kentang, bawang putih bertahan mahal. Sementara harga cabai merah, cabai rawit, daging ayam terus mengalami kenaikan selama bulan februari. Sedangkan untuk harga beras medium dan super berada dalam rentang Rp14 hingga Rp17 ribu per Kg.
“Saat ini cabai merah dijual di kisaran harga Rp65 hingga Rp75 ribu per Kg nya. Lalu harga cabai rawit sempat bergerak Rp30 hingga Rp40 ribu per Kg, saat ini dijual di kisaran Rp50 hingga Rp55 ribu per Kg nya. Sementara untuk harga bawang merah saat ini bergerak dalam rentang 25 hingga 35 ribu per Kg nya,” ujarnya, Sabtu (24/2/24).
Baca Juga :Â Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok
Sedangkan harga tomat berada di kisaran Rp12 ribu hingga Rp17 ribu per Kg. Harga kentang ada di kisaran Rp17 ribuan per Kg. Bawang putih ada di kisaran Rp35 ribuan per Kg. Selain harganya yang bertahan mahal, ada juga yang mengalami kenaikan cukup signifikan.
“Seperti harga daging ayam yang sebelumnya berada di bawah Rp30 ribu per Kg, saat ini dijual di kisaran harga Rp34 ribu hingga Rp37 ribu per Kg nya. Kenaikan komoditas terebut di bulan februari memunculkan kekhawatiran bahwa inflasi di Februari berpeluang lebih besar dari realisasi inflasi pada bulan januari sebelumnya,” ungkapnya.
Sejauh ini, Gunawan menghitung inflasi di Februari sudah di atas 0.5% secara bulanan (month to month).
“Tetapi masih ada sekitar satu minggu ke depan, yang bisa saja terjadi perubahan harga kebutuhan pangan dan pada akhirnya akan merubah perhitungan inflasi. Jadi nanti akan saya update lagi ekspektasi inflasi untuk bulan februari,” pungkasnya.
Sementara itu, Gunawan menginformasikan untuk sejumlah komoditas pangan lainnya seperti gula pasir, minyak goreng, bawang merah, telur ayam dan daging sapi masih relatif stabil dibandingkan dengan kinerja harga pada bulan Januari. (dinda/hm24)
