“Upah minimum hanya naik di kisaran 5-10 persen, sedangkan harga pangan naik lebih dari 10 persen. Maka bisa berdampak nantinya jumlah masyarakat miskin di Indonesia bertambah, jika pemerintah tidak respon cepat,” tegasnya.
Lanjut Darwin, grassroot dari kenaikan harga pangan seperti beras, minyak, gula dan lain-lain pada saat ini meresahkan sekali, terutama beras sebagai bahan makanan pokok.
“Kondisi masyarakat lapisan bawah kesulitan untuk membeli beras saat ini, kenaikan pendapatan mereka lebih rendah dibandingkan melonjaknya pengeluaran,” tukasnya.
Baca juga:Harga Sejumlah Bahan Pokok Belum Turun Signifikan Pasca Pemilu
Ia menambahkan, stok beras yang tidak mencukupi menampung permintaan beras di dalam negeri membuat harga menjadi naik. Darwin menuturkan, banyak faktor yang menyebabkan, salah satunya karena perubahan iklim maupun El Nino.
Begitu juga rantai distribusi yang sangat panjang, spekulan dan konstentasi politik Pemilihan Umum (Pemilu) juga membuat harga beras menjadi mahal.
“Ini menjadi pelajaran buat pemerintah kita, dalam hal penyelenggaraan Pemilu di lain waktu sebaiknya tidak berdekatan waktunya dengan Hari Raya ataupun awal-awal tahun, agar harga pangan tidak seperti saat ini kondisinya,” tutupnya. (abdi/hm16)
