Gabah Dijual di Bawah HPP, Petani Minta Bulog Turunkan Satgas


Petani memanen gabah (f:abdi/mistar)
Simalungun, MISTAR.ID
Meski harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) telah ditetapkan menjadi Rp6.500 per kilogram (kg), namun petani menyebut realisasi di lapangan harga jual masih di bawahnya.
Dundung Tambunan, petani asal Nagori Mariah Hombang, Kecamatan Hutabayu Raja menyebut, penetapan HPP sebesar Rp6.500 sebenarnya sangat menolong petani. Terlebih saat panen raya yang harganya kerap kali jatuh.
"Makanya saat ini jadi pembicaraan di tingkat bawah, saat pemerintah pusat mencanangkan HPP sebesar Rp6.500 namun sekarang di lapangan sepertinya belum terealisasi sepenuhnya," jelasnya pada Jumat (21/2/25).
Baca Juga: Petani Harapkan Harga Gabah di Atas HPP
Dia menyebut, saat musim panen sekarang ini harga gabah masih di bawah HPP, yakni antara Rp5.000 hingga Rp5.300 per kg.
"Sebenarnya kami berharap jika pemerintah mencanangkan HPP itu maka ada aksi di lapangan yang dapat mengangkat seharga itu," ucapnya.
Petani lainnya, Amres Sianturi juga berharap agar Bulog melakukan operasi pasar dengan menerjunkan satgasnya untuk mengamankan harga gabah.
"Jadi di tingkat petani tidak jatuh," imbuhnya.
Dia menyebut saat ini Bulog memang mulai melakukan penyerapan. Namun dia menilai belum dilakukan dengan masif. Padahal saat ini panen raya sudah berlangsung hingga empat bulan kedepan.
"Kami berharap harga di lapangan bisa benar-benar meningkat sehingga kesejahteraan petani bisa terangkat," pungkasnya. (abdi/hm17)
PREVIOUS ARTICLE
Polres Simalungun Pastikan Transparansi Rekrutmen Anggota Polri