Kementerian UMKM RI Ekspor Perdana 22 Ribu Produk ke Filipina


22 Ribu Produk UMKM RI Ekspor Perdana ke Filipina. (f: detik/hm24)
Jakarta, MISTAR.ID
Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melepas ekspor perdana sebanyak 22 ribu produk UMKM ke Filipina dengan nilai transaksi sebesar Rp961 juta. Pelepasan ekspor perdana ini juga disaksikan oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad.
Wakil Menteri UMKM, Helvi Yuni Moraza mengatakan, pelepasan ekspor ini mencakup produk makanan, fesyen, hingga kerajinan. Helvi menyebut keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan dan kolaborasi Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
"Hari ini kita akan menyaksikan pelepasan ekspor pertama produk dari 22 UMKM ke Filipina. Kita minta nanti Pak Utusan Khusus Presiden untuk melepas produk ekspor yang mencakup produk makanan, fesyen, dan kerajinan dengan total nilai transaksi sebesar Rp961 juta atau mendekati Rp1 miliar. Keberhasilan ini tentunya tidak terlepas dari dukungan dan kolaborasi LPEI dalam pembiayaan pengiriman ekspor perdana ini," kata Helvi, Kamis (20/2/25).
Helvi menjelaskan bahwa pemerintah memberikan perhatian khusus kepada UMKM, seperti menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp300 triliun. Selain itu, UMKM juga akan dilibatkan dalam berbagai program kementerian lainnya.
"Kami semua diwajibkan untuk berkolaborasi dalam kabinet Merah-Putih ini, dan itu juga didukung oleh beberapa kementerian, seperti di Kementerian Perdagangan dengan program UMKM Go Export," jelasnya.
Sementara itu, Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira mengatakan bahwa pelepasan ekspor perdana ini merupakan hasil inisiasi dari program Kampus UMKM dari Kementerian UMKM. Rencananya, kontainer yang berisi 22 produk UMKM ini akan mulai diberangkatkan pada 22 Februari.
"Rencana kontainer akan berangkat pada tanggal 22 Februari dengan durasi perjalanan selama 19 hari menuju Filipina. Adapun dukungan pembiayaan pengiriman kontainer difasilitasi oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)," kata Radynal.
Radynal menambahkan, potensi sektor fesyen di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dengan banyaknya UMKM yang aktif di sektor ini. Berdasarkan data BPS (2024), ekspor tekstil dan produk tekstil mengalami peningkatan, dengan nilai mencapai USD 9,85 miliar dan volume 1,6 juta ton. Kinerja ekspor di sektor ini, mulai dari sutra, tekstil, karpet, rajutan, hingga pakaian dan aksesoris, berkontribusi terhadap peningkatan ekspor dibandingkan tahun 2023 sebesar 0,89%.
"Keunggulan dari 5 UMKM Indonesia ini tidak hanya menampilkan kreativitas, tetapi juga menunjukkan kualitas produk lokal yang mampu bersaing di pasar dunia," jelas Radynal. (mtr/hm24)