21.2 C
New York
Monday, August 19, 2024

Disperindag Sumut Ungkap Mengapa Indonesia Sulit Hasilkan Bawang Putih

Medan, MISTAR.ID

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) ESDM Sumatera Utara (Sumut), melalui Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri (PDN), Sujatmiko mengungkapkan beberapa faktor mengapa Indonesia sulit hasilkan bawang putih dan harus diimpor dari beberapa negara tetangga.

Salah satu faktornya, dijelaskan Sujatmiko karena penanamannya harus mendapatkan perhatian khusus. Mulai dari suhu hingga tekstur tanah.

“Selain itu para petani juga menyampaikan bahwa mereka malas menanam bawang putih karena sering mengalami kerugian dan hasilnya tidak maksimal,” katanya pada mistar.id, Senin (19/8/24).

Lanjutnya, kegagalan yang sering dialami petani adalah hasil bawang putih yang tidak mekar dan cenderung kuncup.

Baca juga: Harga Bawang Putih Melonjak, Cabai Rawit Merangkak Turun

“Kalau dari hasil petani kita itu bentuknya tidak mekar seperti yang kita liat selama ini, jadi kuncup-kuncup dan tidak banyak isinya, jadi petani malas menanamnya. Itulah alasan mengapa kita harus impor. Sangat disayangkan karena kita merupakan negara paling subur dari Sabang sampai Merauke. Namun, untuk bawang putih kita gak bisa produksi sendiri,” jelasnya.

Sementara itu, Penyuluh Petani Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Rismauli Basa Gultom juga menambahkan bahwa tanaman bawang putih harus memiliki suhu yang stabil dan tanah lembab.

“Jadi suhu harus stabil. Tidak boleh panas dan tidak boleh juga hujan. Sehingga kalau kita tanam di Indonesia itu agak sulit. Hasilnya juga kurang bagus. Kita memutuskan untuk impor saja. Ditambah lagi, edukasi terhadap petani masih lambat karena terhalang oleh budaya,” jelas Rismauli. (dinda/hm20)

Related Articles

Latest Articles