Monday, January 20, 2025
logo-mistar
Union
EKONOMI

Cabai Merah dan Ayam Ras Sumbang Inflasi Tertinggi di Siantar

journalist-avatar-top
By
Wednesday, June 5, 2024 10:09
14
cabai_merah_dan_ayam_ras_sumbang_inflasi_tertinggi_di_siantar

cabai merah dan ayam ras sumbang inflasi tertinggi di siantar

Indocafe

Pematangasiantar, MISTAR.ID

Periode Mei 2024, komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Kota Pematangsiantar adalah cabai merah dan daging ayam ras. Keduanya menyumbang 0,22 persen dan 0,11 persen. Di urutan ketiga ada bawang merah sebesar 0,08 persen, jeruk 0,06 persen dan sigaret kretek mesin 0,05 persen.

Secara bulanan atau month to month (mtm) maka Pematangsiantar mengalami inflasi 0,58 persen. Angka ini menempatkan Pematangsiantar menjadi kota dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang pencapaian inflasi bulanannya tertinggi kedua dari 8 kabupaten/kota.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Ka KPw BI) Pematangsiantar, Muqorobin melalui Unit Data Statistik dan Kehumasan (UDSK) KPwBI Pematangsiantar, menjelaskan bahwa kenaikan harga cabai merah karena adanya penurunan pasokan.

Baca juga: Cabai Merah Sumbang Inflasi Sumut Pada Mei 2024

“Penurunan pasokan disebabkan karena berakhirnya masa panen cabai merah di wilayah Siantar, Simalungun, Batubara, Tanjungbalai, Asahan, Labuhanbatu, Labuhan Batu Utara dan Labuhan Batu Selatan (Sisibataslabuhan),” kata Muqorobin dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/6/24).

Sedangkan kenaikan harga daging ayam ras disebabkan karena memang ada kenaikan harga dari produsen yang tercatat pada Sistem Informasi Pasar Online Peternakan (Simponi-Ternak) selama bulan Mei 2024.

Pengendalian inflasi terus digerakkan dengan rencana Kerjasama Antar Daerah (KAD) untuk bawang merah dan cabai merah yang telah disepakati bersama oleh Kepala Daerah wilayah Sisibataslabuhan pada High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (HLM TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di Medan.

Di sisi lain, untuk komoditas penyumbang deflasi di Kota Pematangsiantar adalah udang basah sebesar -0,06 persen, cabe rawit -0,04 persen, kentang -0,03 persen, ikan lele -0,02 persen dan kemudian cabai hijau yang juga sebesar 0,02 persen. (abdi/hm20)

journalist-avatar-bottomRedaktur Elfa Harahap