Monday, May 5, 2025
home_banner_first
EKONOMI

April 2025, Tarif Listrik dan Emas Penyumbang Inflasi Terbesar di Siantar

journalist-avatar-top
Senin, 5 Mei 2025 11.10
april_2025_tarif_listrik_dan_emas_penyumbang_inflasi_terbesar_di_siantar

Ilustrasi inflasi.(f:ist/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Tarif listrik, emas perhiasan, dan bawang merah menjadi komoditas penyumbang inflasi tertinggi periode April 2025 di Kota Pematangsiantar.

Ada pun persentasenya, tarif listrik menyumbang inflasi sebesar 0,80 persen, emas perhiasan 0,19 persen, dan bawang merah 0,10 persen.

Sedangkan komoditas penyumbang deflasi terbesar di Kota Pematangsiantar adalah kentang sebesar -0,08 persen, cabai rawit -0,06 persen, dan daging ayam ras -0,04 persen.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Pematangsiantar, Muqorobin mengatakan Kota Pematangsiantar tercatat mengalami inflasi masing-masing sebesar 1,14 persen secara month to month (mtm) dan 1,25 persen (mtm).

"Capaian itu lebih tinggi jika dibandingkan Februari 2025, di mana Kota Pematangsiantar mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,86 persen (mtm) dan 0,59 persen (mtm). Inflasi yang terjadi pada Indeks Harga Konsumen (IHK) masih disebabkan normalisasi tarif listrik dan peningkatan permintaan pasca Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri 1446 Hijriah," ujarnya pada Mistar, Senin (5/5/2025).

Muqorobin menjelaskan dalam upaya pengendalian inflasi di Kota Pematangsiantar beberapa kegiatan telah dilaksanakan, seperti High Level Meeting (HLM) seluruh wilayah kerja kantor perwakilan (KPw) BI Pematangsiantar (Sisi Batas Labuhan). Ini sebagai upaya mengantisipasi gejolak harga pasca Idulfitri 1446 H, serta tantangan pengendalian inflasi ke depan.

"Dilakukan HLM Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), dengan pembahasan strategi pengendalian inflasi selama periode HBKN seperti pelaksanaan sidak pasar, pasar murah dan komunikasi belanja bijak, serta strategi pengendalian inflasi jangka menengah dan panjang seperti penyusunan neraca pangan dan pemetaan pola tanam," ucap Muqorobin.

Selain itu, dibahas komitmen bersama seluruh anggota TPID untuk dapat bersinergi dan berkolaborasi dalam melaksanakan pengendalian inflasi daerah.

"Kita juga melakukan kolaborasi kegiatan gerakan pangan murah, dalam pengendalian inflasi yang terjadi di seluruh wilayah kerja KPw BI Pematangsiantar," katanya.

Muqorobin menambahkan kolaborasi gerakan pangan murah dengan TPID Kota Pematangsiantar dilaksanakan pada April 2025, sebanyak satu titik lokasi pasar murah, untuk menjaga kestabilan harga pada pasar terhadap tekanan inflasi pasca Idulfitri. (abdi/hm16)

REPORTER:

RELATED ARTICLES