23 C
New York
Sunday, July 21, 2024

Analis: Pasar Keuangan akan Diselimuti Ketidakpastian

Sementara itu, dalam satu pekan perdagangan selanjutnya. Potensi tekanan pada IHSG masih sangat terlihat. Terlebih jika berkaca pada ekspetasi sejumlah data ekonomi di luar, maka potensi gejolak yang terjadi pada pasar saham sangat terbuka.

“Jadi potensi IHSG untuk melemah dan menguji level 6.800 nantinya sangat berpeluang terjadi,” imbuhnya.

Seiring itu, mata uang rupiah diproyekssikan akan kembali mengalami tekanan dalam sepekan ke depan. Rupiah cenderung melemah di saat The FED memiliki agenda yang memberikan gambaran atau menentukan arah kebijakan suku bunga acuannya.

“Rupiah pada hari ini diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 15.620 hingga 15.670 per US Dollar. Dan tekanan bisa meningkat dengan potensi rupiah untuk mendekati level 15.700 per US Dolar di pekan ini. Dan pada perdagangan pagi ini, Rupiah ditransaksikan dikisaran level 15.660 per US Dolarnya;” kata Gunawan.

Baca Juga: Menkeu Warning Sejumlah Produk Impor Bakal Diawasi dan Diperketat

Sementara itu, Bank Sentral AS masih menjadi salah satu pemicu pelemahan mata uang Rupiah kedepan. Dan kenaikan harga minyak mentah dunia, ditambah dengan kian memanasnya tensi geopolitik di banyak negara, berpeluang menciptakan ketidakstabilan pada mata uang Rupiah maupun pasar keuangan secara keseluruhan.

“Tidak hanya rupiah maupun IHSG yang diselimuti ketidakpastian, harga emas pada perdagangan hari ini juga tengah diselimuti ketidakpastian yang sama,” katanya.

Meski begitu, Gunawan menambahkan, harga emas justru mendapatkan keuntungan ditengah situasi yang berkembang.

“Pelaku pasar lebih cenderung meminimalisir resiko akibat munculnya perang dengan membeli emas. Dan harga emas pada hari ini naik di level $1.850 per ons troy. Selama sepekan emas berpeluang bergerak dalam rentang $1.830 higga $1.870 per ons troy nya,” pungkasnya. (Anita/hm22)

Related Articles

Latest Articles