Waka Humas SMKN 10 Sebut Belum Menerima Hasil Koordinasi dari Kepsek
![journalist-avatar-top](/_next/image?url=%2Fimages%2Fdefault-avatar.png&w=64&q=75)
![waka_humas_smkn_10_sebut_belum_menerima_hasil_koordinasi_dari_kepsek](/_next/image?url=https%3A%2F%2Ffiles-manager.mistar.id%2Fuploads%2FMISTAR%2F12-02-2025%2Fwaka_humas_smkn_10_sebut_belum_menerima_hasil_koordinasi_dari_kepsek_2025-02-12_17-18-39_5285.jpg&w=1920&q=75)
Waka Humas saat memberikan keterangan pada wartawan terkait kembali aksi unjuk rasa siswa SMKN 10 Medan. (f:susan/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas dan Industri (Waka Humas) SMKN 10 Medan, Christina Hutapea mengatakan hingga hari ini pihaknya belum menerima hasil dari keberangkatan Kepsek ke Jakarta, sejak Senin lalu.
“Pimpinan juga belum hadir, masih di Jakarta. Ini masih kita lihat bagaimana nanti hasil pembicaraan pengajuan pihak sekolah ke Jakarta,” katanya kepada awak media, Rabu (12/2/25).
Melalui koordinasi ke Jakarta, pihaknya masih berharap agar dapat melengkapi persyaratan sebagaimana yang diperlukan.
Christina juga enggan berkomentar terkait beberapa tuntutan demonstran, salah satunya membayar bimbel siswa.
“Saya belum bisa komentar untuk itu. Karena saya belum koordinasi dengan bapak (kepsek). Kan permintaan orang tua bisa berkoordinasi ke Jakarta, beliau berangkat dengan waka kurikulum. Itu saja,” tuturnya.
Kegiatan belajar mengajar, sebutnya sedikit terganggu dengan adanya aksi demonstrasi. Ia juga menegaskan, tidak ada ancaman kepada siswa.
“Yang namanya tuntutan itu wajar saja, itu hak mereka,” ucapnya.
Pengawas SMKN 10 Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Disdik Sumut), Lambok Pamancar menekankan agar para demonstran tidak anarkis dalam menyampaikan aspirasinya.
Ia juga menyoroti agar pihak sekolah dapat menjamin kenyamanan siswa hingga lulus tanpa adanya intervensi guru, terkait unjuk rasa ini.
Baca Juga: Disdik Sumut akan Copot Kepsek SMKN 10 Medan
“Sekarang bagaimana anak-anak ini supaya tidak merasa takut, merasa cemas, nggak nyaman lagi di sekolah. Makanya pihak sekolah harus ngomong,” ujarnya.
Diketahui ratusan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 10 Medan beserta orang tua kembali melakukan aksi unjuk rasa, pada Rabu (12/2/25).
Jika sebelumnya aksi pernah dilakukan di dalam gedung sekolah, kali ini demo berlangsung di depan sekolah Jalan Teuku Cik Ditiro, Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia.
Sesuai pantauan Mistar.id, aksi tersebut menghambat setengah badan jalan. Namun demikian kendaraan masih tetap bisa melintas lalu lalang dengan menggunakan satu sisi jalan lainnya.
Dalam aksi yang digelar karena tak kunjung bisa mendaftar SNBP itu, ragam sindiran disampaikan para siswa, baik melalui ucapan maupun poster di antaranya 'salah siapa, korban siapa?' (susan/hm25)
PREVIOUS ARTICLE
Tak Kantongi PBG saat Bangun Rumah Bisa Kena Denda![journalist-avatar-bottom](/_next/image?url=%2Fimages%2Fdefault-avatar.png&w=256&q=75)