Wednesday, February 12, 2025
logo-mistar
Union
EDUKASI

PPDB Diganti SPMB, Akankan Jumlah Siswa Merata?

journalist-avatar-top
By
Monday, February 10, 2025 17:53
143
ppdb_diganti_spmb_akankan_jumlah_siswa_merata

Kepala BPMP Sumut, Tajuddin Idris. (f:susan/mistar)

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sumatera Utara (Sumut), Tajuddin Idris mengatakan bahwa dengan adanya pergantian istilah dari Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ke Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tidak menutup kemungkinan masih adanya sekolah dengan jumlah siswa yang sedikit.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami yakin hal ini bisa terjadi. Tapi kita sekarang lagi mengkaji juga supaya persebaran siswa itu bisa merata di semua satuan pendidikan,” katanya kepada Mistar.id, Senin (10/2/25).

Dengan pergantian sistem zonasi ke domisili, diharapkan siswa tidak dipaksa masuk ke sekolah-sekolah tertentu yang berbiaya tinggi, terutama bagi keluarga kurang mampu.

Tajuddin menyebutkan, pemerintah juga berupaya mengurangi biaya pendidikan bagi siswa. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sebutnya, tengah merancang untuk meminimalkan biaya agar tidak membebani orang tua, dan siswa bisa mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu.

Tidak hanya siswa, peningkatan kualitas pendidikan terhadap guru dan sarana prasarana juga mendapat perhatian. Revitalisasi sarana pendidikan menjadi salah satu dalam mendukung kenyamanan proses belajar.

Ia menyebutkan, bahwa masih ada sekolah di beberapa tempat yang hanya memiliki tiga hingga lima siswa, bahkan lebih banyak guru dibanding anak didik.

“Ke depan, kita mungkin menghitung karena terus terang cost terhadap satuan pendidikan itu kan tinggi. Gurunya saja mungkin minimal 5 dengan kepala sekolah, belum lagi sarana prasarana, bangunan fisik,” ujarnya.

Hal ini, lanjutnya, menjadi bahan pertimbangan bagaimana mengefisienkan agar sekolah-sekolah dengan sedikit siswa dapat digabungkan atau dialihkan ke sekolah terdekat.

Tajuddin menjelaskan, pergantian sistem saat ini merupakan evaluasi dan edukasi untuk mewujudkan penyempurnaan sistem.

“Kami berharap semua orang tua, mitra pendidikan, dan semua pihak di luar sana tidak memaknai bahwa ini ganti menteri-ganti kebijakan,” ucapnya.

“Makin kita evaluasi Insya Allah mudah-mudahan makin sempurna dan tentu ada kemudahan-kemudahan yang bisa dirasakan oleh semua pihak yang nantinya akan berdampak. Karena pendidikan ini merupakan kebutuhan dasar bagi semua warga negara,” tuturnya lagi. (susan/hm25)

journalist-avatar-bottomRedaktur Anita

RELATED ARTICLES