Guru Ikut PPG Keluhkan Sulit dapat Pekerjaan kembali Mengajar
![journalist-avatar-top](/_next/image?url=https%3A%2F%2Ffiles-manager.mistar.online%2Fuploads%2FMISTAR%2Femployee%2F20250122T084319148Z.jpg&w=64&q=75)
![guru_ikut_ppg_keluhkan_sulit_dapat_pekerjaan_kembali_mengajar](/_next/image?url=https%3A%2F%2Ffiles-manager.mistar.id%2Fuploads%2FMISTAR%2F15-02-2025%2Fguru_ikut_ppg_keluhkan_sulit_dapat_pekerjaan_mengajar_2025-02-15_14-22-18_6603.jpg&w=1920&q=75)
Ilustrasi guru mengajar. (f: ist/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Seorang guru SMA Swasta di Kota Medan, Dwi Anggreani meminta agar tenaga pendidik yang telah mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) tidak dipersulit dalam mencari pekerjaan.
Ia menjelaskan, beberapa teman sejawatnya yang telah mengajar kemudian mengikuti PPG, akan lebih sulit diterima kembali di sekolah yang sama dibandingkan lulusan baru (fresh graduate).
“Jadi bukannya dihargai ke profesionalannya itu, tapi malah dia jadi pengangguran,” katanya, Sabtu (15/2/25).
Guru mata pelajaran fisika itu menyebutkan, hal ini terjadi lantaran ketika seorang pengajar memutuskan mengikuti PPG untuk menimba ilmu selama kurang lebih satu tahun, pihak sekolah sudah pasti mencari penggantinya.
Hingga kini, sebutnya, masih belum ada titik terang dari pemerintah terkait hal tersebut. Terlebih, menurut Dwi, guru yang sudah tertentu (mengajar di atas 5 tahun) akan lebih diutamakan masuk PPPK daripada yang PPG Prajabatan.
Dwi mengatakan, beberapa orang memang lebih mengutamakan pendidikan dan profesionalisme daripada ekonomi. “Tapi kan lebih banyak lagi beberapa guru yang harapannya setelah dia PPG, uangnya nambah. Tunjangan profesi guru itu juga yang dikejar kan,” tuturnya. (susan/hm24)
PREVIOUS ARTICLE
30 Tim Ikut Berpartisipasi di Sergai Open Marching Band 2025![journalist-avatar-bottom](/_next/image?url=https%3A%2F%2Ffiles-manager.mistar.online%2Fuploads%2FMISTAR%2Femployee%2F20250122T084319148Z.jpg&w=256&q=75)