Kisah Siswi MAN Dairi Lolos SNBP ke UPI Bandung, Bercita-cita jadi Guru


Rahmayani Boangmanalu (kanan) anak petani asal Dairi yang berhasil lolos SNBP 2025 ke UPI Bandung.(f:ist/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi merupakan impian banyak siswa-siswi. Namun tak sedikit harus menguburkan impiannya untuk duduk di bangku perkuliahan, karena terkendala ekonomi yang sulit.
Di tengah keterbatasan ekonomi keluarga yang dirasakan Rahmayani Boangmanalu, siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kabupaten Dairi asal Desa Batang Beruh ini tetap menunjukkan semangat belajar yang tinggi untuk mencapai impiannya.
Semangatnya, Rahmayani berhasil lolos dan diterima di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, melalui program studi pendidikan geografi jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.
Sulung dari lima bersaudara ini berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya, Saipul Anwar Boangmanalu, adalah seorang guru sekolah dasar (SD) dengan penghasilan terbatas. Sementara ibunya, Rita Malini Dabutar, bekerja sebagai petani.
“Dengan penghasilan orang tua saya yang terbilang minim, harus menghidupi kami 5 bersaudara,” ungkap Rahmayani dalam keterangan tertulis yang diterima Mistar, Selasa (8/4/2025).
Orang tuanya juga harus membayar biaya pendidikan untuk anak kedua yang kini tengah menempuh pendidikan pesantren di Dairi. Sementara anak ketiga masih kelas II SD.
“Sedangkan adik saya paling kecil kembar, masih berusia tiga tahun,” ucap Rahmayani.
Ia menceritakan perjuangannya menempuh pendidikan tak selalu mudah.
Jarak rumah ke sekolah yang mencapai 10 kilometer membuatnya harus berangkat sejak pukul 06.15 WIB, agar tidak terlambat.
Namun tak jarang, ia tetap mendapat teguran karena keterlambatan.
“Begitu pula ketika pulang sekolah setiap hari, saya sampai ke rumah pukul 16.00 WIB. Selepas pulang sekolah saya membantu ibu di ladang,” tutur Rahmayani.
Meski begitu, Rahmayani tidak pernah mengendurkan semangat. Ia telah menetapkan tekad kuat untuk menyelesaikan pendidikan dan masuk ke perguruan tinggi negeri demi meraih cita-citanya menjadi seorang guru.
Cita-citanya itu juga sudah diceritakan kepada orang tuanya yang hanya menanggapi dengan anggukan senyum.
“Saya tahu makna dari anggukan dan senyuman tersebut, mengingat kondisi ekonomi keluarga kami yang pas-pasan,” ujarnya.
Saat pengumuman SNBP keluar pada Maret lalu, Rahmayani menjadi salah satu pelajar MAN Dairi yang dinyatakan lolos.
Ia mengaku bahagia namun juga diliputi rasa khawatir. Rahmayani mulai membayangkan kemungkinan jawaban dari orang tuanya nanti.
Namun kekhawatiran itu segera sirna. Setelah menceritakan hasil seleksi kepada keluarganya, kedua orang tua Rahmayani menyatakan dukungan penuh.
“Alhamdulillah, orang tua menyetujui dan akan berupaya semaksimal mungkin demi terwujudnya cita-cita saya,” ungkapnya.
Rahmayani pun berkomitmen untuk menyelesaikan kuliahnya tepat waktu, membanggakan orang tua, dan kelak memperbaiki kehidupan keluarga.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh guru yang selama ini mendukung dan memotivasinya.
“Mohon doanya agar saya selalu diberi kesehatan dan kekuatan untuk menggapai mimpi dan cita-cita menjadi seorang guru,” ucapnya. (susan/hm27)
PREVIOUS ARTICLE
PT DPM Tanggapi Informasi terkait PHK Karyawan