Sunday, April 13, 2025
home_banner_first
BINJAI-LANGKAT

Gajah Sumatera Mati di Langkat, BKSDA Gencarkan Mitigasi Konflik Satwa dan Manusia

journalist-avatar-top
Selasa, 8 April 2025 14.30
gajah_sumatera_mati_di_langkat_bksda_gencarkan_mitigasi_konflik_satwa_dan_manusia

Seekor gajah sumatera ditemukan mati di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat.(f:ist/mistar)

news_banner

Langkat, MISTAR.ID

Kematian seekor gajah sumatera jantan di kawasan perkebunan Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, memantik keprihatinan mendalam.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) segera mengambil langkah strategis dengan menyusun rencana sosialisasi mitigasi konflik antara gajah dan manusia, khususnya di wilayah-wilayah perbatasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

Kepala Bidang (Kabid) BKSDA Wilayah I, Amenson Girsang menyatakan, sosialisasi ke warga dan kalangan perusahaan perkebunan sangat penting, agar dapat dijaga bersama kelompok masyarakat dan perusahaan yang beroperasi di wilayah home range gajah liar di koridor Aceh-Sumut.

Selain itu BKSDA juga akan melakukan pemantauan terhadap kelompok-kelompok gajah maupun jantan soliter yang masih exist di koridor Sumut-Aceh, termasuk pergerakan tahunan dan harian dengan pemanfaatan teknologi.

“Kematian gajah liar di koridor Sumut-Aceh, Kabupaten Langkat, kerugian besar bagi kita semua. Seharusnya keberadaan mereka yang masih exist dapat kita jaga sebagai kebanggaan ekologis keanekaragaman hayati di ujung Sumatera," ujarnya, Selasa (8/4/2025).

Ia meminta semua perusahaan di sekitar kawasan konservasi TNGL dapat membentuk tim mitigasi konflik satwa liar dan manusia. Sehingga konflik seperti ini bisa segera terpantau dan ditangani lebih baik.

Kepala Balai Besar KSDA Sumut, Novita Kusumawardani, menyatakan BBKSDASU bersama Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BB TNGL) akan terus memantau populasi gajah di koridor Sumut-Aceh, dan mengembangkan mitigasi interaksi negatif antara satwa liar dan manusia.

"Semoga terus dapat didukung oleh masyarakat, pemegang HGU atau konsesi yang menjadi wilayah jelajah gajah, maupun masyarakat di sekitar TNGL," ujar Novita.

Sebelumnya diberitakan seekor gajah jantan ditemukan mati di kawasan perkebunan di Desa Bukit Mas. Saat ditemukan kondisi bangkai gajah telah mengeluarkan bau busuk, diduga telah mati beberapa hari sebelumnya. (endang/hm17)

REPORTER: