Thursday, January 23, 2025
logo-mistar
Union
ASAHAN

Pengadaan Bibit dan Kolam Ikan di Dinas Perikanan Asahan Diduga Fiktif, Mahasiswa Demo

journalist-avatar-top
By
Thursday, January 23, 2025 16:16
57
pengadaan_bibit_dan_kolam_ikan_di_dinas_perikanan_asahan_diduga_fiktif_mahasiswa_demo

Permasi saat menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Dinas Perikanan Asahan. (f:ist/mistar)

Indocafe

Asahan, MISTAR.ID 

Pengadaan bibit ikan, kolam fiberglass, dan perlengkapan lainnya pada Dinas Perikanan Kabupaten Asahan terhadap salah satu kelompok budidaya di tahun 2018 sebesar Rp197 juta diduga fiktif.

Hal tersebut membuat Perhimpunan Mahasiswa Asahan Indonesia (Permasi) mempertanyakan bantuan pengadaan tersebut dengan melakukan aksi unjuk rasa di kantor Dinas Perikanan Asahan pada Kamis (23/1/25).

Koordinator aksi, Seto Lubis dalam orasinya menegaskan berdasarkan temuan yang diketahui, dugaan bantuan fiktif tersebut didapat oleh kelompok budidaya ikan Muara Hijau yang berdomisili di Kisaran, Kabupaten Asahan.

“Inilah temuan kami adanya bantuan fiktif dan dugaan jual beli bibit sampai kolam. Karenanya, kami berharap Dinas Perikanan Asahan memberikan penjelasan terkait dugaan ini, “ ujar Seto.

Selain itu, kata Seto, pihaknya akan melaporkan hal ini ke penegak hukum untuk segera memeriksa dan mengaudit Dinas Perikanan serta kelompok budidaya ikan yang diduga telah merugikan keuangan negara.

“Kita tidak ingin uang rakyat yang dipakai untuk memberikan bantuan itu dinikmati oleh sekelompok orang dengan cara-cara kotor seperti ini. Permasi berkomitmen untuk terus memantau penggunaan anggaran di Dinas Perikanan Asahan demi mencegah penyimpangan,” ujarnya.

Menanggapi aksi tersebut, Sekretaris Dinas Perikanan Asahan, Siti Aisyah, yang menjawab pertanyaan dari Permasi dalam keterangannya menyebutkan bahwa kegiatan pengadaan bibit ikan yang dimaksud tidak terjadi di masa kepemimpinannya.

“Aspirasi yang disampaikan oleh Permasi akan kami teruskan kepada Kepala Dinas Perikanan untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut,” ujar Siti.

Aksi unjuk rasa berlangsung tertib dengan pengawalan aparat Kepolisian. Setelah menyampaikan tuntutan mereka, massa membubarkan diri dengan aman. Dugaan pengadaan fiktif ini menjadi sorotan publik, mengingat nilai anggaran yang cukup besar. (perdana/hm17) 

journalist-avatar-bottomRedaktur Patiar Manurung

RELATED ARTICLES