Jakarta, MISTAR.ID
Tim penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan pemeriksaan terhadap Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto selama 12 jam, pada Senin (24/7/23).
Hanya saja Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Kuntadi belum bersedia menjelaskan secara terperinci masing-masing pertanyaan yang dilayangkan kepada Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar itu.
“Sebanyak 46 pertanyaan itu teknis sekali. Ini membuat kami tidak bisa menyampaikan di sini,” ujar Kuntadi dalam konferensi pers di Kejagung, Senin (24/7/23) malam.
Baca juga:Â Terkait Dugaan Korupsi CPO, 12 Jam Airlangga Hartarto Diperiksa Kejagung
Kuntadi menuturkan, pemeriksaan terhadap Airlangga itu bertujuan agar mengetahui sejauh mana tindakan penanggulangan tindak pidana korupsi dalam proses ekspor minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO)
“Pemeriksaan itu bertujuan mengetahui sejauh mana langkah-langkah penanggulangan mengatasi kelangkaan minyak goreng yang dilakukan Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian,” paparnya.
Sebelumnya, nama Airlangga muncul dalam dakwaan terpidana Lin Che Wei yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta Pusat, pada Rabu (31/8/22) lalu.
Baca juga:Â Hari Ini Kejagung Kembali Periksa Airlangga HartartoÂ
Seperti percakapan antara Airlangga dengan mantan Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi pada bulan Januari 2022 yang mempertanyakan status Lin Che Wei menjadi anggota Tim Asistensi Kemenko Perekonomian. Airlangga menyatakan, jika Lin Che Wei mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang luas sebagai analis industri kelapa sawit.
Ini membuat Kejagung memanggil Airlangga yang dijadwalkan pada Selasa (18/7/23) lalu. Hanya saja ketika itu Airlangga berhalangan hadir, dan akhirnya memenuhi panggilan pada Senin (24/7/23).
Airlangga mengaku, dicecar 46 pertanyaan oleh penyidik. Dia juga menyampaikan, telah menjawab semua pertanyaan itu dengan sebaik-baiknya. (tmp/hm16)
