12.6 C
New York
Monday, May 13, 2024

Pesawat Tempur Super Tucano Jatuh, 2 Pilot Sempat Nyatakan Blind

Jakarta, MISTAR.ID

Dua pesawat tempur TNI Angkatan Udara (AU) jenis Super Tucano dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103 mengalami kecelakaan di sekitar Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Kabupaten Pasuruan. Keduanya merupakan bagian dari 4 pesawat yang sedang melaksanakan latihan formation flight (terbang dalam formasi).

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI R Agung Sasongkojati mengatakan, awak pesawat sempat mengatakan ‘blind’ atau tidak dapat melihat sebelum pesawat itu jatuh.

Agung menjelaskan, sebelum kecelakaan, pesawat take off satu per satu pada pukul 10.51 WIB. Pesawat kemudian membentuk formasi yang saling berdekatan.

Baca Juga: Dua Pesawat Tempur TNI AU Jatuh Menewaskan 4 Perwira, Berikut Identitasnya

“Mereka terbang formasi. Take off satu per satu, setelah naik ke atas mereka bergabung menjadi satu kesatuan pesawat yang formasi, formasi tuh dekat sekali,” kata Agung dalam konferensi pers di Halim, Jumat (17/11/23), seperti dikutip dari Detikcom.

Pesawat kemudian sempat keluar-masuk awan dengan keadaan awan tipis. Namun, tiba-tiba awan menebal.

“Saat climbing, mereka masuk ke awan in out in out, artinya awannya tipis-tipis saja. Namun awan itu tiba-tiba menebal dengan pekat. Bahkan pesawat yang dekat saja, yang jaraknya mungkin hanya sekitar 30 meter, itu tidak kelihatan, karena sangat tebal,” ungkap Agung.

Pada kondisi itulah pilot sempat mengatakan ‘blind’ atau tidak dapat melihat. Seiring laporan tersebut, pesawat lain yang berada dalam formasi akan saling menjauh.

“Para penerbang mengatakan blind, atau tidak terlihat. Itu adalah prosedur, dan prosedur ini yang menyelamatkan 2 pesawat,” ujarnya.

Setelah itu, terdengar suara locater transmitter (LT) atau indikator yang menunjukkan kondisi pesawat.

Baca Juga: Pesawat TNI AU Terjatuh, AHY: Semoga Para Korban Diterima di Sisi-Nya

“Berarti terdengar sesuatu yang terjadi pada pesawat. Kemudian, saya tidak tahu berapa lama, terdengar suara LT lagi yang kedua,” jelas Agung.

Dua pesawat tempur itu kemudian hilang dari kontak pada pukul 11.18 WIB.

Diketahui, pesawat tempur Super Tucano dengan tail number TT-3111, dipiloti Letkol Pnb Sandhra Gunawan dengan Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya di kursi belakang.

Sedangkan pesawat tempur dengan tail number TT-3103 dipiloti Mayor Pnb Yuda Anggara Seta dengan Kolonel Pnb Subhan di kursi belakang.

Keempat kru pesawat tewas dalam kecelakaan tersebut dan jenazahnya langsung disemayamkan di hanggar Skadron 21 Lanud Abdulrachman Saleh sebelum dilepas secara militer. (detik/hm22)

Related Articles

Latest Articles