5.8 C
New York
Friday, April 26, 2024

Menko Polhukam: Pemekaran Papua dapat Menekan Laju Gerakan Separatis

Jakarta, MISTAR.ID

Adanya pemekaran atau pembentukan beberapa Provinsi baru Papua dilakukan didasari faktor politik, bertujuan guna menekan laju gerakan separatis yang terjadi selama ini.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, jika kelompok separatis hanya berada di bagian tengah Papua. Dikatakan, pembuatan Provinsi baru lantas dilakukan agar wilayah lain tidak ikut bergabung dalam gerakan separatis.

“Kalau pemekaran Papua itu sifatnya politis lebih dominan. Karena di Papua itu ada gerakan separatis banyaknya di tengah, di gunung,” katanya, dalam acara ‘Dialog Kebangsaan’ di Kampus IFTK Ledalero yang disiarkan di kanal YouTube IFTK Ladalero, Rabu (31/5/23).

Baca juga: Menko Polhukam Klarifikasi ke MK Soal Putusan Sistem Pemilu Diduga Bocor, Begini Hasilnya

Mahmud menuturkan, selama ini kelompok separatis kerap mengatasnamakan warga Papua. Padahal, menurut Mahfud, tidak demikian yang terjadi.

Dia menegaskan, kelompok separatis hanya berpusat di bagian tengah Papua. Sementara wilayah lainnya tidak mendukung gerakan tersebut.

“Kita pisahkan saja, biar orang ini enggak atas namakan Papua. Selatan enggak ikut dia kok, utara enggak ikut dia, barat enggak ikut dia kok, sehingga ini politis, pemerintahan lebih efektif,” kata dia.

Dirinya juga bercerita, pemekaran di Papua merupakan usulan dari pemerintah. Usulan ini menurut Mahmud, membuat warga di kawasan itu senang, karena berharap lebih mendapat dampak positif dari pembangunan.

Baca juga: Putusan MK Soal Sistem Pemilu 2024 Bocor? Begini Reaksi Menko Polhukam 

Mahfud menegaskan, sampai saat ini pemerintah masih melakukan moratorium pemekaran daerah. Pasalnya, ketika dulu moratorium dibuka, banyak daerah berlomba ingin membentuk wilayah administratif baru.

Ia juga mengatakan, terkadang para elite lokal yang ingin memekarkan daerah karena kalah di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

“Karena kadang kala orang mendirikan Kabupaten baru, Provinsi baru hanya kalah Pilgub lalu. Kalau gabung saya enggak jadi Gubernur. Kalau saya dirikan lagi, saya Subernur nya. Saat dirikan ada pemilihan, dia kalah lagi,” kata Mahfud disambut tawa. (cnn/hm16)

Related Articles

Latest Articles