Jakarta, MISTAR.ID
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata membenarkan bahwa KPK telah menerima laporan warga soal dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) sejak tahun 2020. Namun, laporan tersebut tidak direspon dengan tuntas.
Alexander mengatakan, setelah mendapatkan laporan itu, KPK kemudian melakukan pengumpulan informasi pada tahun 2021. Setelah berdiskusi dengan Satgas Penyelidikan, maka disimpulkan bahwa laporan tersebut layak masuk ke penyelidikan.
Pada laporan warga lain, kata Alexander, Pimpinan KPK memberikan disposisi untuk proses penyelidikan setelah sebelumnya menerima laporan dari Kedeputian Penindakan, sampai akhirnya keluar sprindik hingga penetapan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) di tahun 2023.
Baca juga:Rumah Ketua KPK Firli Bahuri yang Digeledah Polisi Dicurigai Tempat Pertemuan Bahas Korupsi
Berkaitan dengan itu, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menilai, bahwa rentetan laporan warga menjadi pembenaran bagi Ketua KPK Firli Bahuri untuk melakukan pertemuan kepada SYL.
Boyamin menilai, eks Mentan SYL berusaha menghentikan perkara yang dilaporkan warga sehingga terjadi lobi-lobi lewat pertemuan yang dilakukan.
“Jadi secara kode etik menurut saya sudah melanggar karena pimpinan KPK Pak Firli melakukan pertemuan saat Kementerian Pertanian dan Menterinya menjadi ‘pasiennya’ KPK,” ujar Boyamin Saiman pada Senin (30/10/23).
Baca juga:Diperiksa Atas Dugaan Pemerasan, Ketua KPK Firli Tiba di Mabes Polri
Boyamin berharap agar pemeriksaan mendalam dilakukan Dewan Pengawas KPK terkait niat SYL bertemu Firli di lapangan bulutangkis hingga ke rumah Firli di Kartanegara.
“Pak Firli saya yakin itu juga tahu bahwa sebenarnya Pak Yasin Limpo itu melobi, karena pertemuannya agak sembunyi-sembunyi, di lapangan bulutangkis lah, meskipun ngakunya di ruang terbuka,” tuturnya.(detik/hm17)
