7.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

Prevalensi Stunting Sumut Turun 21,1%, Lebih Rendah dari Nasional

Medan, MISTAR.ID

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara terus berupaya mempercepat penurunan angka stunting. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka prevalensi stunting Sumut berhasil turun 4,7%, menjadi 21,1%, dari sebelumnya 25,8% pada tahun 2021.

SSGI 2022 tersebut dipaparkan Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Jakarta, kemarin.

“Alhamdulillah, kemarin dipaparkan Menkes Budi Gunadi, prevalensi stunting Sumut turun sekitar 4,7% menjadi 21,1%,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut Ilyas Sitorus di ruang kerjanya, Kantor Dinas Kominfo Sumut, Jalan HM Said, Medan, Kamis (26/1/23).

Baca Juga:Gubenur Edy Rahmayadi Optimis Targetkan Prevalensi Stunting Sumut Turun 12 Persen

Penurunan prevalensi stunting akan terus diupayakan oleh Pemprov Sumut bersama-sama seluruh pihak termasuk pemerintah kabupaten/kota, Forkopimda, TP PKK se-Sumut dan lainnya. Mengejar target prevalensi stunting 14% pada tahun 2024 membutuhkan kerja bersama.

“Penurunan angka stunting tidak bisa dicapai sendiri, penurunan hingga 4% itu kerja keras bersama seluruh pihak, kami akan terus berupaya menurunkan stunting di Sumut, kami pun optimis target tercapai,” kata Ilyas.

Pemprov Sumut telah menyusun berbagai kegiatan lintas sektor. Mulai dari urusan sanitasi, jamban, mutu air, edukasi pemahaman gizi, serta membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Selain itu intervensi gizi untuk ibu hamil dan balita pun juga dilakukan.

Baca Juga:2024, Target Kasus Stunting 14 Persen di Sumut

Menurutnya, generasi masa depan harus terbebas dari stunting. Stunting akan menghambat momentum generasi emas Indonesia 2045.

“Seperti apa yang selalu disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi, masa depan Sumut ada pada pundak generasi muda, untuk mengejar momentum generasi emas, stunting harus dientaskan,” kata Ilyas.

Selain Sumut, angka prevalensi stunting nasional juga turun dari 24,4% pada tahun 2021 menjadi 21,6% pada tahun 2022. Hal tersebut cukup menggembirakan.

Baca Juga:KBPP Diharapkan Tekan Angka AKI, AKB dan Stunting di Sumut

Menurut Menkes Budi Gunadi Sadikin, penurunan stunting bukan terjadi di masa biasa, melainkan di masa pandemi.

Menkes mengharapkan di masa yang normal, penurunan kasus stunting bisa lebih tajam lagi. Sehingga target penurunan stunting di angka 14% di 2024 dapat tercapai.

“Saya ucapkan terima kasih terutama ke gubernur, bupati, wali kota, karena ini terjadi masa pandemi, bukan terjadi masa biasa, masa pandemi saja bisa turun,” katanya. (anita/hm14)

Related Articles

Latest Articles